Ectoprocta (Ectoprocta) : kelompok koloni hewan akuatik kecil yang dianggap sebagai kelas Plyzoa
Edafit (edaphytes) : jenis-jenis tumbuhan yang daerah penyebarannya ditentukan oleh faktor-faktor tanah
-Edar
peredaran darah (blood circulation) : perputaran darah dalam tubuh binatang melalui jaringan pembuluh, yang dilengkapi dengan alat pemompa (jantung) dan alat untuk mengisikan oksigen (paru-paru atau insang)
peredaran paru-paru (pulmonary circuation) : rangkaian sistem aliran darah antara jantung dan paru-paru, yaitu dari bilik kanan melalui arteri ke paru-paru, dan dari paru-paru ke jantung (serambi kiri) melalui pembuluh balik; terdapat pada manusia dan vertebarata lainnya
Edema (oedema) : pembengkakan jaringan karena rongga antarsel terisi oleh cairan tubuh secara tidak normal; contoh: pembengkakan pada kaki karena penyakit beri-beri
Efira (ephyra) : bentuk peralihan pada ubur-ubur, antara bentuk polip (tidak bergerak) sifistoma dan bentuk medusa (bergerak) sifozoa
Ekologi (ecology) : cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya; termasuk di dalamnya perkembangan komunitas, interaksi antarjenis dan antarmakhluk, penyebaran geografis, dan perubahan susunan peralihan populasi
Ekoprototandri (ecoprototandry) : peristiwa masaknya bunga jantan lebih dulu daripada masaknya bunga betina
Ekoprotogeni (ecoprotogeny) : peristiwa masaknya bunga betina lebih dulu daripada masaknya bunga jantan
Ekor (cauda) : bagian tubuh yang terletak setelah (di belakang) abdomen atau penjuluran yang menyerupai ekor (dalam pengertian umum); pada vertebrata ekor dapat dengan tegas dibedakan dari bagian tubuh lainnya karena bagian ini merupakan bangunan khusus; contoh: ekor kadal, ekor burung, ekor sapi, dan ekor monyet
Ekosistem (ecosystem) : satuan komunitas ekologi yang merupakan suatu sistem, terdiri atas komponen hayati (makhluk hidup) dan nonhayati (tanah, air, bangunan dll); dalam suatu ekosistem tercermin adanya hubungan timbal balik antara unsur-unsur penyusunnya yang telah menunjukkan kemantapan dan keswasembadaan
Ekotipe (ecotype) : bagian populasi jenis yang menunjukkan ciri-ciri morfologi kimia atau fisiologi yang mantap dan diatur oleh faktor-faktor genetika yang berkaitan dengan keadaan-keadaan ekologi tertentu, tetapi yang dianggap kurang berarti dari sudut taksonomi
Eksikati (exsiccati) : sekumpulan spesimen jamur yang dikeringkan dan berlabel tercetak serta disebarluaskan kepada semua herbarium utama dan umumnya diacu dalam penelitian-penelitian taksonomi
Eksin (exine) : dinding paling luar serbuk sari, biasanya mempunyai pola permukaan yang khas untuk tiap jenis tumbuhan dan tahan terhadap pelapukan; karena adanya lapisan keras yang berpola khas ini, serbuk sari yang berumur ribuan tahun masih bisa diidentifikasi
Ekskresi (excretion) : pembuangan cairan (berisi bahan-bahan sisa metabolisme) dari dalam tubuh hewan atau tumbuhan melalui saluran atau jaringan khusus; contoh: keringat
Ekskreta (excreta) : zat-zat (umumnya padat) yang dikeluarkan dari tubuh binatang
Eksodermis (exodermis) : 1. lapisan sel yang bergabus, terletak di bawah lapisan epidermis pada akar berbagai jenis anggrek; 2. lapisan di luar sel korteks (cortical cell) yang setelah mengalami proses penebalan dengan suberin atau kutin, akan menggantikan epidermis pada akar
Eksogami (exogamy) : perkawinan individu gamet-gamet yang tidak mempunyai hubungan kekerabatan
Eksogen (exogenous) : berasal dari luar atau disebabkan oleh faktor luar
Eksokarp (exocarp) : lapisan terluar dari kulit buah; disebut juga epikarp
Eksokrin (exocrine) : kelenjar yang sekresinya dialirkan melalui saluran khusus; lawannya adalah endokrin
Eksospora (exospore) : spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian ujung sel induk; proses pemisahan tersebut disebut abstriksi; spora semacam ini dijumpai pada Phycomycetes
Eksterior (exterior) : terdapat di luar bagian tubuh tertentu, misalnya tali pusar terhadap bagian perut fetus; lawannya interior (di bagian dalam)
Ekstrinsik (extrinsic) : sifat yang menerangkan bahwa asalnya dari luar dan bukan dari dalam badan
Eksudat (exudate) : zat-zat yang diekskresikan melalui lubang pori-pori, misalnya keringat
Eksuvia (exsuviae) : 1. fosil sisa-sisa hewan; 2. bagian kutikula yang ditinggalkan pada proses pergantian kulit; contoh: pada ular
Ektoamoeba (ectoamoeba) : amoeba yang hidup di luar makhluk lain
Ektoderma (ectoderm) : lapisan nutfah yang paling luar pada embrio binatang, yang pada perkembangan selanjutnya akan membentuk lapisan epidermis dan jaringan saraf
Ektofagus (ectophagous) : sifat makhluk hidup (parasit) yang hidup, berkembang, dan memperoleh makanan pada permukaan tubuh inangnya
Ektogenesis (ectogenesis) : pertumbuhan embrio secara buatan (di luar tubuh individunya); cara pertumbuhan semacam ini dinamakan pembiakan in vitro
Ektoparasit (ectoparasite) : parasit yang hidup di bagian luar (pada permukaan) tubuh inangnya
Ektoplas (ectoplast) : lapisan tipis protoplasma yang terdapat di sepanjang sisi (bagian) dalam dinding sel
Ektoplasma (ectoplasm) : lapisan paling luar, protoplasma sel, yaitu bagian yang langsung berbatasan dengan dinding sel
Ektosom (ectosome) : butir-butir sitoplasma khusus yang merupakan kekhasan sel-sel induk nutfah dan sel-sel tangkai pada bangsa Copepoda
Ektospora (ectospore) : lapisan tipis dinding spora yang terletak di sebelah luar perispora, umumnya hanya terlihat dengan pembesaran yang kuat
Ektotrof (ectotrophic) : pertumbuhan mikoriza yang menutupi permukaan atas tumbuhan inangnya
Ekuinoktial (equinoctial) : saat matahari (secara khayal) melewati garis khatulistiwa; pada saat itu panjang hari siang adalah panjang hari malam di daerah khatulistiwa; hal ini terjadi pada tanggal 21 Maret dan 23 September
Elaioplankton (elaioplankton) : plankton yang menghasilkan dan menyimpan butiran-butiran minyak sehingga tubuhnya terapung di air
Elastin (elastin) : protein pembentuk serat pada jaringan pengikat antara dua tulang pada vertebrata, bersifat lentur (elastis) sehingga dapat menggerakkan tulang
Elektosom (electosome) : kondriosom yang dianggap sebagai pusat kegiatan reaksi-reaksi kimia dalam protoplasma
Elevator (elevator) : otot yang berfungsi untuk mengangkat bagian tubuh tertentu
Elitra (elytra) : sayap muka kumbang Coleoptera yang sudah termodifikasi; sayap ini tebal dan kuat, yang juga berfungsi untuk melindungi sayap tipis yang berada di bawahnya/di belakangnya
Email (enamel) : bahan keras yang mengandung lebih dari 90 persen kalsium dan magnesium yang membentuk suatu lapisan yang menyelubungi dentin pada gigi; email juga membentuk mantel pada sisik
Emaskulasi (emasculation) : perlakuan terhadap bunga berkelamin ganda dengan cara membuang benang sari sebelum serbuk sarinya terlepas dari kotaknya agar tidak terjadi penyerbukan sendiri, kemudian dilakukan penyerbukan dengan serbuk sari dari bunga lain
Embrio (embryo) : 1. binatang muda sebelum meninggalkan badan induknya (sebelum dilahirkan) atau sebelum menetas (masih dalam telur); pada manusia pengertian embrio mencakup sejak menempelnya zigot pada dinding rahim, sampai masa delapan minggu setelah terjadinya konsepsi; 2. sporofit muda tumbuhan berbiji setelah berlangsungnya proses pembuahan; dalam perkembangan terakhir umumnya embrio terdiri atas plumula, radikula, dan keping biji; pada anggrek embrio terdiri atas kumpulan sejumlah sel saja
Embryophyta (Embryophyta; Embryophyte) : semua tumbuhan yang mempunyai alat kelamin bersel banyak dan membentuk embrio, mencakup semua tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dan tumbuhan lumut (mempunyai arkegonium); bandingkan dengan Mycophyta dan Thallophyta
Embriogeni (embryogeny) : proses pertumbuhan dan perkembangan embrio
Embun berbulu (downy mildew) : nama umum penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jenis-jenis jamur suku Peronosporaceae; gejala serangan terlihat pada permukaan daun yang dipenuhi embun berbulu-bulu; bulu-bulu tersebut sebenarnya adalah konidiofor yang bermunculan dari celah-celah mulut daun
Empedu (bile) : organ berupa kantung yang menempel pada hati; di dalamnya terdapat cairan basa berwarna kehijauan yang disalurkan melalui suatu pembuluh yang bermuara pada usus; cairan tersebut berfungsi untuk membantu pencernaan lemak dan penyerapannya setelah dicerna; cairan empedu memberikan warna kuning pada feces
Empulur (pith) : jaringan dasar di tengah-tengah (daerah pusat) batang atau akar
Emulsi (emulsion) : campuran dua macam cairan yang tidak bercampur sempurna; cairan yang satu membentuk butir-butir kecil di dalam cairan yang lain, misalnya minyak di dalam air
Endemik (endemic) : 1. makhluk hidup yang penyebarannya terbatas pada daerah tertentu saja; 2 penyakit yang penyebarannya terbatas (satu tempat)
Endoderma (endoderm) : epitel organ pencernaan dan pernapasan serta kelenjar yang terdapat dalam saluran pencernaan
Endodermis (endodermis) : lapisan korteks paling dalam yang menyelubungi stele, khas terdapat pada akar dan batang paku-pakuan (Pteridophyta) dan beberapa Dikotiledon
Endofagus (endophagous) : sifat makhluk hidup (parasit) yang hidup, berkembang, dan memperoleh makanan di dalam tubuh inangnya
Endofit (endophyte) : tumbuhan yang hidup di dalam tumbuhan lainnya atau di dalam tubuh hewan, biasanya sebagai parasit
Endogami (endogamy) : proses reproduksi secara kawin antara individu yang sangat dekat kekerabatannya
Endogen (endogenous) : sifat atau keadaan sesuatu yang terbenam, hidup, tumbuh, atau mengalami perkembangan dalam organ atau substrat
Endokarp (endocarp) : lapisan dinding buah (perikarp) yang paling dalam
Endokrin (endocrine) : kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya; sekresinya dirembeskan ke dalam sistem sirkulasi yang ada di dalam tubuh; contoh: kelenjar endokrin, kelenjar hormon
Endokrinologi (endocrynology) : ilmu tentang kelenjar endokrin pada manusia dan vertebrata lainnya, khususnya mengenai hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya terhadap proses dalam tubuh
Endomiksis (endomixis) : peristiwa penyusunan kembali inti sel tanpa adanya konjugasi terlebih dahulu, seperti terjadi pada Protozoa
Endomitosis (endomitosis) : proses pembelahan sel yang proses penggandaan kromosomnya tidak diikuti pembelahan inti sel; akibatnya, setelah berlangsungnya proses ini inti sel atau sel mengandung jumlah kromosom dua kali lipat jumlah kromosom semula
Endoparasit (endoparasite) : parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya
Endoplasma (endoplasm) : bagian dalam protoplasma sel
Endosperma (endosperm) : jaringan yang mengandung persediaan makanan yang terbentuk dalam kantung embrio tumbuhan berbiji; pada waktu biji berkecambah, persediaan makanan ini dimanfaatkan untuk pertumbuhan kecambah
Endospora (endospore) : lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan umumnya terbentuk paling akhir dalam sporogenesis
Endostrakum (endostracum) : lapisan bagian dalam cangkang kerang yang umumnya berwarna putih bersih
Endotelium (endothelium) : lapisan tunggal yang terdiri atas sel-sel pipih yang melapisi jantung, pembuluh darah dan pembuluh limfa pada vertebrata
Endotesta (endotesta) : lapisan testa yang terdalam, biasanya tipis dan lunak seperti selaput
Endozoik (endozoic) : penyebaran biji tumbuhan oleh hewan dengan cara menelannya dan mengeluarkannya bersama-sama kotoran; contoh: penyebaran oleh burung, musang
Energi (energy) : tenaga atau daya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan; energi dapat merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan; contoh: sinar matahari
Energid (energid) : unit protoplasma; sel dengan atau tanpa dinding sel
Ensefalon (encephalon) : otak atau bagian kepala yang berisi otak
Ental (frond) : 1. organ serupa daun, pada palem atau tumbuhan paku; 2. organ serupa daun dengan sifat morfologi yang tidak jelas
-Enten
mengenten (grafting) : menyambung sepotong ranting (skion, batang atas) ke batang tanaman lain yang disebut batang bawah
Enteron (enteron) : saluran pencernaan secara keseluruhan (mulai dari mulut sampai anus)
Entoderma (entoderm) : lapisan paling dalam dari tiga lapisan sel embrio pada hewan, yang kemudian berkembang menjadi lapisan selaput dalam saluran pencernaan, saluran tenggorokan, paru-paru, hati, dan pankreas
Entomofil (entomophily) : penyerbukan bunga dengan bantuan/perantaraan serangga
Entomologi (entomology) : ilmu yang mempelajari seluk-beluk kehidupan serangga
Entoparasit (entoparasite) : parasit yang hidup dan makan di dalam tubuh inangnya; contoh: cacing dalam tubuh manusia atau hewan lainnya
Enzim (enzyme) : substansi organik yang dihasilkan oleh sel-sel makhluk hidup, berupa protein yang sangat kompleks, yang penting peranannya sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia di dalam tubuh makhluk hidup; biasanya untuk dapat melaksanakan fungsinya, enzim memerlukan kehadiran koenzim atau aktivator; tiap jenis enzim mempunyai tugas khusus; contoh: enzim amilase, lipase, pepsin, dan tripsin
Eofil (eophyl) : daun-daun pertama yang dihasilkan pada semai dengan helaian yang berwarna hijau; daun-daun ini kelak akan digantikan fungsinya oleh daun-daun yang berbentuk normal (daun tumbuhan dewasa) yang disebut metafil
Eosen (eocene) : kurun waktu dalam geologi, merupakan subdivisi zaman tersier, berlangsung sejak dari 54 sampai 38 juta tahun yang lalu
Epidemi (epidemic) : 1. penyakit yang menyerang sejumlah besar orang pada daerah tertentu pada waktu yang sama, dan menular dari satu orang ke orang lain, misalnya suatu penyakit yang tidak terdapat secara tetap pada dareah itu; 2. pengaruh yang hebat dari suatu penyakit yang bersifat sementara
Epidemiologi (epidemiology) : bagian ilmu penyakit yang khusus mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan penjangkitan suatu penyakit menular; lihat epidemi
Epidermis (epidermis) : lapisan sel-sel paling luar pada tubuh hewan atau tumbuhan; pada tumbuhan tebalnya hanya satu lapis dan pada bagian tumbuhan di atas tanah biasanya tertutup oleh lapisan gabus; pada binatang tebalnya beberapa lapis, kecuali pada invertebrata
Epifit (epiphyte) : tumbuhan yang tumbuh menumpang pada tumbuhan lain, tetapi tidak mengambil unsur hara secara langsung dari tumbuhan yang ditumpanginya; jadi, epifit tidak merugikan tumbuhan yang ditumpanginya; jenis-jenis tumbuhan ini kadang-kadang juga dijumpai tumbuh secara alami pada atap-atap bangunan; contoh: anggrek dan pakis
Epifitotik (epiphytotic) : penyakit menular pada suatu jenis tanaman tertentu yang tiba-tiba berjangkit secara luas pada suatu daerah
Epigean (epigean) : 1. keadaan tumbuhan di atas tanah, terutama tumbuhan yang bijinya terangkat di atas tanah pada waktu berkecambah; keadaan serangga yang hidup di dekat atau pada permukaan tanah
Epikarp (epicarp) : lihat Eksokarp
Epikotil (epicotyl) : bagian batang embrio atau kecambah yang berada di atas kotiledon (keping biji)
Epinasti (epinasty) : keadaan pertumbuhan permukaan atas daun yang lebih cepat daripada permukaan bawah hingga daun tersebut melekuk ke bawah
Epipetal (epipetalous) : keadaan bunga yang bagian pangkal benang sarinya melekat menjadi satu dengan daun mahkota bunga
Epistasis (epistasis) : pengaruh yang disebabkan oleh suatu gen terhadap gen lainnya (bukan alel) sehingga sifat yang berasal dari gen tersebut tidak muncul (tersembunyi)
Epiteka (epitheca) : cangkang diatom yang terletak di bagian atas/luar, yang menutup cangkang bawah (dalam)
Epitelium (epithelium) : 1. jaringan sekuler binatang yang melapisi permukaan rongga atau pembuluh, terdiri atas satu lapis sel atau lebih membentuk selaput pembungkus; 2. jaringan penutup rongga-rongga paling luar pada tumbuhan, yang terdiri atas satu lapis sel parenkima atau lebih yang cukup tebal
Epizoik (epizoic) : bersifat menempel pada bagian luar tubuh binatang
Epizootik (epizootic) : wabah penyakit yang menyerang banyak hewan dari jenis yang sama pada waktu yang sama
Eradikasi (eradication) : pemusnahan total tanaman yang terserang penyakit ataupun seluruh tumbuhan inang untuk membasmi suatu penyakit
Erepsin (erepsin) : enzim pemecah protein (proteolitik) yang diperoleh dari cairan usus yang sebenarnya merupakan campuran beberapa macam peptidase
Eritrosit (erythrocyte) : sel darah merah
Esofagus (oesophagus) : bagian saluran pencernaan antara tenggorokan dan lambung
Esterase (esterase) : enzim yang berperan sebagai pemacu reaksi hidrolisis atau sintesis senyawa-senyawa ester
Estrogen (estrogen; oestrogen) : hormon kelamin yang dihasilkan terutama oleh ovari dan berfungsi antara lain untuk merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita atau binatang betina
Estrus (estrous; oestrous) : masa birahi pada hewan mamalia betina
Etiolasi (etiolation) : gejala pertumbuhan yang tidak normal (antara lain ditandai oleh batang memanjang dan daun yang berwarna pucat) karena keadaan kurang cahaya
Etiolin (etiolin) : pigmen kuning yang terdapat dalam klorofil tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap
Etnobotani (etnobotany) : cabang ilmu botani yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan kehidupan sehari-hari dan adat suatu suku bangsa; contoh: tikar pandan, tempat nasi dari bambu, daun sirih dalam upacara adat perkawinan
Etologi (ethology) : ilmu atau cabang ilmu yang mempelajari perilaku binatang dalam keadaan lingkungan yang alami
Eugenika (eugenics) : ilmu yang mempelajari peningkatan bangsa manusia dengan cara menerapkan hukum-hukum kebakaan
Euhermafrodit (euhermaphrodite) : sifat hermafrodit normal pada tumbuhan berbunga, ditandai dengan adanya putik dan benang sari yang lengkap pada satu kuntum bunga
Euploid (euploid) : memiliki jumlah kromosom yang besarnya merupakan kelipatan jumlah pada monoploid atau haploid
Evolusi (evolution) : proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk hidup jenis baru
Ex situ (ex situ) : keadaan suatu makhluk di luar tempat alamiahnya yang asli atau posisi normalnya; dipergunakan untuk usaha pelestarian jenis di luar habitatnya
________________________________________________________
sumber : Kamus Biologi Untuk Pelajar, (Depdikbud)
Edafit (edaphytes) : jenis-jenis tumbuhan yang daerah penyebarannya ditentukan oleh faktor-faktor tanah
-Edar
peredaran darah (blood circulation) : perputaran darah dalam tubuh binatang melalui jaringan pembuluh, yang dilengkapi dengan alat pemompa (jantung) dan alat untuk mengisikan oksigen (paru-paru atau insang)
peredaran paru-paru (pulmonary circuation) : rangkaian sistem aliran darah antara jantung dan paru-paru, yaitu dari bilik kanan melalui arteri ke paru-paru, dan dari paru-paru ke jantung (serambi kiri) melalui pembuluh balik; terdapat pada manusia dan vertebarata lainnya
Edema (oedema) : pembengkakan jaringan karena rongga antarsel terisi oleh cairan tubuh secara tidak normal; contoh: pembengkakan pada kaki karena penyakit beri-beri
Efira (ephyra) : bentuk peralihan pada ubur-ubur, antara bentuk polip (tidak bergerak) sifistoma dan bentuk medusa (bergerak) sifozoa
Ekologi (ecology) : cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya; termasuk di dalamnya perkembangan komunitas, interaksi antarjenis dan antarmakhluk, penyebaran geografis, dan perubahan susunan peralihan populasi
Ekoprototandri (ecoprototandry) : peristiwa masaknya bunga jantan lebih dulu daripada masaknya bunga betina
Ekoprotogeni (ecoprotogeny) : peristiwa masaknya bunga betina lebih dulu daripada masaknya bunga jantan
Ekor (cauda) : bagian tubuh yang terletak setelah (di belakang) abdomen atau penjuluran yang menyerupai ekor (dalam pengertian umum); pada vertebrata ekor dapat dengan tegas dibedakan dari bagian tubuh lainnya karena bagian ini merupakan bangunan khusus; contoh: ekor kadal, ekor burung, ekor sapi, dan ekor monyet
Ekosistem (ecosystem) : satuan komunitas ekologi yang merupakan suatu sistem, terdiri atas komponen hayati (makhluk hidup) dan nonhayati (tanah, air, bangunan dll); dalam suatu ekosistem tercermin adanya hubungan timbal balik antara unsur-unsur penyusunnya yang telah menunjukkan kemantapan dan keswasembadaan
Ekotipe (ecotype) : bagian populasi jenis yang menunjukkan ciri-ciri morfologi kimia atau fisiologi yang mantap dan diatur oleh faktor-faktor genetika yang berkaitan dengan keadaan-keadaan ekologi tertentu, tetapi yang dianggap kurang berarti dari sudut taksonomi
Eksikati (exsiccati) : sekumpulan spesimen jamur yang dikeringkan dan berlabel tercetak serta disebarluaskan kepada semua herbarium utama dan umumnya diacu dalam penelitian-penelitian taksonomi
Eksin (exine) : dinding paling luar serbuk sari, biasanya mempunyai pola permukaan yang khas untuk tiap jenis tumbuhan dan tahan terhadap pelapukan; karena adanya lapisan keras yang berpola khas ini, serbuk sari yang berumur ribuan tahun masih bisa diidentifikasi
Ekskresi (excretion) : pembuangan cairan (berisi bahan-bahan sisa metabolisme) dari dalam tubuh hewan atau tumbuhan melalui saluran atau jaringan khusus; contoh: keringat
Ekskreta (excreta) : zat-zat (umumnya padat) yang dikeluarkan dari tubuh binatang
Eksodermis (exodermis) : 1. lapisan sel yang bergabus, terletak di bawah lapisan epidermis pada akar berbagai jenis anggrek; 2. lapisan di luar sel korteks (cortical cell) yang setelah mengalami proses penebalan dengan suberin atau kutin, akan menggantikan epidermis pada akar
Eksogami (exogamy) : perkawinan individu gamet-gamet yang tidak mempunyai hubungan kekerabatan
Eksogen (exogenous) : berasal dari luar atau disebabkan oleh faktor luar
Eksokarp (exocarp) : lapisan terluar dari kulit buah; disebut juga epikarp
Eksokrin (exocrine) : kelenjar yang sekresinya dialirkan melalui saluran khusus; lawannya adalah endokrin
Eksospora (exospore) : spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian ujung sel induk; proses pemisahan tersebut disebut abstriksi; spora semacam ini dijumpai pada Phycomycetes
Eksterior (exterior) : terdapat di luar bagian tubuh tertentu, misalnya tali pusar terhadap bagian perut fetus; lawannya interior (di bagian dalam)
Ekstrinsik (extrinsic) : sifat yang menerangkan bahwa asalnya dari luar dan bukan dari dalam badan
Eksudat (exudate) : zat-zat yang diekskresikan melalui lubang pori-pori, misalnya keringat
Eksuvia (exsuviae) : 1. fosil sisa-sisa hewan; 2. bagian kutikula yang ditinggalkan pada proses pergantian kulit; contoh: pada ular
Ektoamoeba (ectoamoeba) : amoeba yang hidup di luar makhluk lain
Ektoderma (ectoderm) : lapisan nutfah yang paling luar pada embrio binatang, yang pada perkembangan selanjutnya akan membentuk lapisan epidermis dan jaringan saraf
Ektofagus (ectophagous) : sifat makhluk hidup (parasit) yang hidup, berkembang, dan memperoleh makanan pada permukaan tubuh inangnya
Ektogenesis (ectogenesis) : pertumbuhan embrio secara buatan (di luar tubuh individunya); cara pertumbuhan semacam ini dinamakan pembiakan in vitro
Ektoparasit (ectoparasite) : parasit yang hidup di bagian luar (pada permukaan) tubuh inangnya
Ektoplas (ectoplast) : lapisan tipis protoplasma yang terdapat di sepanjang sisi (bagian) dalam dinding sel
Ektoplasma (ectoplasm) : lapisan paling luar, protoplasma sel, yaitu bagian yang langsung berbatasan dengan dinding sel
Ektosom (ectosome) : butir-butir sitoplasma khusus yang merupakan kekhasan sel-sel induk nutfah dan sel-sel tangkai pada bangsa Copepoda
Ektospora (ectospore) : lapisan tipis dinding spora yang terletak di sebelah luar perispora, umumnya hanya terlihat dengan pembesaran yang kuat
Ektotrof (ectotrophic) : pertumbuhan mikoriza yang menutupi permukaan atas tumbuhan inangnya
Ekuinoktial (equinoctial) : saat matahari (secara khayal) melewati garis khatulistiwa; pada saat itu panjang hari siang adalah panjang hari malam di daerah khatulistiwa; hal ini terjadi pada tanggal 21 Maret dan 23 September
Elaioplankton (elaioplankton) : plankton yang menghasilkan dan menyimpan butiran-butiran minyak sehingga tubuhnya terapung di air
Elastin (elastin) : protein pembentuk serat pada jaringan pengikat antara dua tulang pada vertebrata, bersifat lentur (elastis) sehingga dapat menggerakkan tulang
Elektosom (electosome) : kondriosom yang dianggap sebagai pusat kegiatan reaksi-reaksi kimia dalam protoplasma
Elevator (elevator) : otot yang berfungsi untuk mengangkat bagian tubuh tertentu
Elitra (elytra) : sayap muka kumbang Coleoptera yang sudah termodifikasi; sayap ini tebal dan kuat, yang juga berfungsi untuk melindungi sayap tipis yang berada di bawahnya/di belakangnya
Email (enamel) : bahan keras yang mengandung lebih dari 90 persen kalsium dan magnesium yang membentuk suatu lapisan yang menyelubungi dentin pada gigi; email juga membentuk mantel pada sisik
Emaskulasi (emasculation) : perlakuan terhadap bunga berkelamin ganda dengan cara membuang benang sari sebelum serbuk sarinya terlepas dari kotaknya agar tidak terjadi penyerbukan sendiri, kemudian dilakukan penyerbukan dengan serbuk sari dari bunga lain
Embrio (embryo) : 1. binatang muda sebelum meninggalkan badan induknya (sebelum dilahirkan) atau sebelum menetas (masih dalam telur); pada manusia pengertian embrio mencakup sejak menempelnya zigot pada dinding rahim, sampai masa delapan minggu setelah terjadinya konsepsi; 2. sporofit muda tumbuhan berbiji setelah berlangsungnya proses pembuahan; dalam perkembangan terakhir umumnya embrio terdiri atas plumula, radikula, dan keping biji; pada anggrek embrio terdiri atas kumpulan sejumlah sel saja
Embryophyta (Embryophyta; Embryophyte) : semua tumbuhan yang mempunyai alat kelamin bersel banyak dan membentuk embrio, mencakup semua tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dan tumbuhan lumut (mempunyai arkegonium); bandingkan dengan Mycophyta dan Thallophyta
Embriogeni (embryogeny) : proses pertumbuhan dan perkembangan embrio
Embun berbulu (downy mildew) : nama umum penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jenis-jenis jamur suku Peronosporaceae; gejala serangan terlihat pada permukaan daun yang dipenuhi embun berbulu-bulu; bulu-bulu tersebut sebenarnya adalah konidiofor yang bermunculan dari celah-celah mulut daun
Empedu (bile) : organ berupa kantung yang menempel pada hati; di dalamnya terdapat cairan basa berwarna kehijauan yang disalurkan melalui suatu pembuluh yang bermuara pada usus; cairan tersebut berfungsi untuk membantu pencernaan lemak dan penyerapannya setelah dicerna; cairan empedu memberikan warna kuning pada feces
Empulur (pith) : jaringan dasar di tengah-tengah (daerah pusat) batang atau akar
Emulsi (emulsion) : campuran dua macam cairan yang tidak bercampur sempurna; cairan yang satu membentuk butir-butir kecil di dalam cairan yang lain, misalnya minyak di dalam air
Endemik (endemic) : 1. makhluk hidup yang penyebarannya terbatas pada daerah tertentu saja; 2 penyakit yang penyebarannya terbatas (satu tempat)
Endoderma (endoderm) : epitel organ pencernaan dan pernapasan serta kelenjar yang terdapat dalam saluran pencernaan
Endodermis (endodermis) : lapisan korteks paling dalam yang menyelubungi stele, khas terdapat pada akar dan batang paku-pakuan (Pteridophyta) dan beberapa Dikotiledon
Endofagus (endophagous) : sifat makhluk hidup (parasit) yang hidup, berkembang, dan memperoleh makanan di dalam tubuh inangnya
Endofit (endophyte) : tumbuhan yang hidup di dalam tumbuhan lainnya atau di dalam tubuh hewan, biasanya sebagai parasit
Endogami (endogamy) : proses reproduksi secara kawin antara individu yang sangat dekat kekerabatannya
Endogen (endogenous) : sifat atau keadaan sesuatu yang terbenam, hidup, tumbuh, atau mengalami perkembangan dalam organ atau substrat
Endokarp (endocarp) : lapisan dinding buah (perikarp) yang paling dalam
Endokrin (endocrine) : kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya; sekresinya dirembeskan ke dalam sistem sirkulasi yang ada di dalam tubuh; contoh: kelenjar endokrin, kelenjar hormon
Endokrinologi (endocrynology) : ilmu tentang kelenjar endokrin pada manusia dan vertebrata lainnya, khususnya mengenai hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya terhadap proses dalam tubuh
Endomiksis (endomixis) : peristiwa penyusunan kembali inti sel tanpa adanya konjugasi terlebih dahulu, seperti terjadi pada Protozoa
Endomitosis (endomitosis) : proses pembelahan sel yang proses penggandaan kromosomnya tidak diikuti pembelahan inti sel; akibatnya, setelah berlangsungnya proses ini inti sel atau sel mengandung jumlah kromosom dua kali lipat jumlah kromosom semula
Endoparasit (endoparasite) : parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya
Endoplasma (endoplasm) : bagian dalam protoplasma sel
Endosperma (endosperm) : jaringan yang mengandung persediaan makanan yang terbentuk dalam kantung embrio tumbuhan berbiji; pada waktu biji berkecambah, persediaan makanan ini dimanfaatkan untuk pertumbuhan kecambah
Endospora (endospore) : lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan umumnya terbentuk paling akhir dalam sporogenesis
Endostrakum (endostracum) : lapisan bagian dalam cangkang kerang yang umumnya berwarna putih bersih
Endotelium (endothelium) : lapisan tunggal yang terdiri atas sel-sel pipih yang melapisi jantung, pembuluh darah dan pembuluh limfa pada vertebrata
Endotesta (endotesta) : lapisan testa yang terdalam, biasanya tipis dan lunak seperti selaput
Endozoik (endozoic) : penyebaran biji tumbuhan oleh hewan dengan cara menelannya dan mengeluarkannya bersama-sama kotoran; contoh: penyebaran oleh burung, musang
Energi (energy) : tenaga atau daya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan; energi dapat merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan; contoh: sinar matahari
Energid (energid) : unit protoplasma; sel dengan atau tanpa dinding sel
Ensefalon (encephalon) : otak atau bagian kepala yang berisi otak
Ental (frond) : 1. organ serupa daun, pada palem atau tumbuhan paku; 2. organ serupa daun dengan sifat morfologi yang tidak jelas
-Enten
mengenten (grafting) : menyambung sepotong ranting (skion, batang atas) ke batang tanaman lain yang disebut batang bawah
Enteron (enteron) : saluran pencernaan secara keseluruhan (mulai dari mulut sampai anus)
Entoderma (entoderm) : lapisan paling dalam dari tiga lapisan sel embrio pada hewan, yang kemudian berkembang menjadi lapisan selaput dalam saluran pencernaan, saluran tenggorokan, paru-paru, hati, dan pankreas
Entomofil (entomophily) : penyerbukan bunga dengan bantuan/perantaraan serangga
Entomologi (entomology) : ilmu yang mempelajari seluk-beluk kehidupan serangga
Entoparasit (entoparasite) : parasit yang hidup dan makan di dalam tubuh inangnya; contoh: cacing dalam tubuh manusia atau hewan lainnya
Enzim (enzyme) : substansi organik yang dihasilkan oleh sel-sel makhluk hidup, berupa protein yang sangat kompleks, yang penting peranannya sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia di dalam tubuh makhluk hidup; biasanya untuk dapat melaksanakan fungsinya, enzim memerlukan kehadiran koenzim atau aktivator; tiap jenis enzim mempunyai tugas khusus; contoh: enzim amilase, lipase, pepsin, dan tripsin
Eofil (eophyl) : daun-daun pertama yang dihasilkan pada semai dengan helaian yang berwarna hijau; daun-daun ini kelak akan digantikan fungsinya oleh daun-daun yang berbentuk normal (daun tumbuhan dewasa) yang disebut metafil
Eosen (eocene) : kurun waktu dalam geologi, merupakan subdivisi zaman tersier, berlangsung sejak dari 54 sampai 38 juta tahun yang lalu
Epidemi (epidemic) : 1. penyakit yang menyerang sejumlah besar orang pada daerah tertentu pada waktu yang sama, dan menular dari satu orang ke orang lain, misalnya suatu penyakit yang tidak terdapat secara tetap pada dareah itu; 2. pengaruh yang hebat dari suatu penyakit yang bersifat sementara
Epidemiologi (epidemiology) : bagian ilmu penyakit yang khusus mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan penjangkitan suatu penyakit menular; lihat epidemi
Epidermis (epidermis) : lapisan sel-sel paling luar pada tubuh hewan atau tumbuhan; pada tumbuhan tebalnya hanya satu lapis dan pada bagian tumbuhan di atas tanah biasanya tertutup oleh lapisan gabus; pada binatang tebalnya beberapa lapis, kecuali pada invertebrata
Epifit (epiphyte) : tumbuhan yang tumbuh menumpang pada tumbuhan lain, tetapi tidak mengambil unsur hara secara langsung dari tumbuhan yang ditumpanginya; jadi, epifit tidak merugikan tumbuhan yang ditumpanginya; jenis-jenis tumbuhan ini kadang-kadang juga dijumpai tumbuh secara alami pada atap-atap bangunan; contoh: anggrek dan pakis
Epifitotik (epiphytotic) : penyakit menular pada suatu jenis tanaman tertentu yang tiba-tiba berjangkit secara luas pada suatu daerah
Epigean (epigean) : 1. keadaan tumbuhan di atas tanah, terutama tumbuhan yang bijinya terangkat di atas tanah pada waktu berkecambah; keadaan serangga yang hidup di dekat atau pada permukaan tanah
Epikarp (epicarp) : lihat Eksokarp
Epikotil (epicotyl) : bagian batang embrio atau kecambah yang berada di atas kotiledon (keping biji)
Epinasti (epinasty) : keadaan pertumbuhan permukaan atas daun yang lebih cepat daripada permukaan bawah hingga daun tersebut melekuk ke bawah
Epipetal (epipetalous) : keadaan bunga yang bagian pangkal benang sarinya melekat menjadi satu dengan daun mahkota bunga
Epistasis (epistasis) : pengaruh yang disebabkan oleh suatu gen terhadap gen lainnya (bukan alel) sehingga sifat yang berasal dari gen tersebut tidak muncul (tersembunyi)
Epiteka (epitheca) : cangkang diatom yang terletak di bagian atas/luar, yang menutup cangkang bawah (dalam)
Epitelium (epithelium) : 1. jaringan sekuler binatang yang melapisi permukaan rongga atau pembuluh, terdiri atas satu lapis sel atau lebih membentuk selaput pembungkus; 2. jaringan penutup rongga-rongga paling luar pada tumbuhan, yang terdiri atas satu lapis sel parenkima atau lebih yang cukup tebal
Epizoik (epizoic) : bersifat menempel pada bagian luar tubuh binatang
Epizootik (epizootic) : wabah penyakit yang menyerang banyak hewan dari jenis yang sama pada waktu yang sama
Eradikasi (eradication) : pemusnahan total tanaman yang terserang penyakit ataupun seluruh tumbuhan inang untuk membasmi suatu penyakit
Erepsin (erepsin) : enzim pemecah protein (proteolitik) yang diperoleh dari cairan usus yang sebenarnya merupakan campuran beberapa macam peptidase
Eritrosit (erythrocyte) : sel darah merah
Esofagus (oesophagus) : bagian saluran pencernaan antara tenggorokan dan lambung
Esterase (esterase) : enzim yang berperan sebagai pemacu reaksi hidrolisis atau sintesis senyawa-senyawa ester
Estrogen (estrogen; oestrogen) : hormon kelamin yang dihasilkan terutama oleh ovari dan berfungsi antara lain untuk merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita atau binatang betina
Estrus (estrous; oestrous) : masa birahi pada hewan mamalia betina
Etiolasi (etiolation) : gejala pertumbuhan yang tidak normal (antara lain ditandai oleh batang memanjang dan daun yang berwarna pucat) karena keadaan kurang cahaya
Etiolin (etiolin) : pigmen kuning yang terdapat dalam klorofil tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap
Etnobotani (etnobotany) : cabang ilmu botani yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan kehidupan sehari-hari dan adat suatu suku bangsa; contoh: tikar pandan, tempat nasi dari bambu, daun sirih dalam upacara adat perkawinan
Etologi (ethology) : ilmu atau cabang ilmu yang mempelajari perilaku binatang dalam keadaan lingkungan yang alami
Eugenika (eugenics) : ilmu yang mempelajari peningkatan bangsa manusia dengan cara menerapkan hukum-hukum kebakaan
Euhermafrodit (euhermaphrodite) : sifat hermafrodit normal pada tumbuhan berbunga, ditandai dengan adanya putik dan benang sari yang lengkap pada satu kuntum bunga
Euploid (euploid) : memiliki jumlah kromosom yang besarnya merupakan kelipatan jumlah pada monoploid atau haploid
Evolusi (evolution) : proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk hidup jenis baru
Ex situ (ex situ) : keadaan suatu makhluk di luar tempat alamiahnya yang asli atau posisi normalnya; dipergunakan untuk usaha pelestarian jenis di luar habitatnya
________________________________________________________
sumber : Kamus Biologi Untuk Pelajar, (Depdikbud)