Home » » Kamus Istilah Biologi | E

Kamus Istilah Biologi | E

Written By profitgoonline on Selasa, 05 Juni 2012 | 04.05

Istilah Biologi
Ectoprocta (Ectoprocta) : kelompok koloni hewan akuatik kecil yang dianggap sebagai kelas Plyzoa

Edafit (edaphytes) : jenis-jenis tumbuhan yang daerah penyebarannya ditentukan oleh faktor-faktor tanah

-Edar
peredaran darah (blood circulation) : perputaran darah dalam tubuh binatang melalui jaringan pembuluh, yang dilengkapi dengan alat pemompa (jantung) dan alat untuk mengisikan oksigen (paru-paru atau insang)

peredaran paru-paru (pulmonary circuation) : rangkaian sistem aliran darah antara jantung dan paru-paru, yaitu dari bilik kanan melalui arteri ke paru-paru, dan dari paru-paru ke jantung (serambi kiri) melalui pembuluh balik; terdapat pada manusia dan vertebarata lainnya

Edema (oedema) : pembengkakan jaringan karena rongga antarsel terisi oleh cairan tubuh secara tidak normal; contoh: pembengkakan pada kaki karena penyakit beri-beri

Efira (ephyra) : bentuk peralihan pada ubur-ubur, antara bentuk polip (tidak bergerak) sifistoma dan bentuk medusa (bergerak) sifozoa

Ekologi (ecology) : cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya; termasuk di dalamnya perkembangan komunitas, interaksi antarjenis dan antarmakhluk, penyebaran geografis, dan perubahan susunan peralihan populasi

Ekoprototandri (ecoprototandry) : peristiwa masaknya bunga jantan lebih dulu daripada masaknya bunga betina

Ekoprotogeni (ecoprotogeny) : peristiwa masaknya bunga betina lebih dulu daripada masaknya bunga jantan

Ekor (cauda) : bagian tubuh yang terletak setelah (di belakang) abdomen atau penjuluran yang menyerupai ekor (dalam pengertian umum); pada vertebrata ekor dapat dengan tegas dibedakan dari bagian tubuh lainnya karena bagian ini merupakan bangunan khusus; contoh: ekor kadal, ekor burung, ekor sapi, dan ekor monyet

Ekosistem (ecosystem) : satuan komunitas ekologi yang merupakan suatu sistem, terdiri atas komponen hayati (makhluk hidup) dan nonhayati (tanah, air, bangunan dll); dalam suatu ekosistem tercermin adanya hubungan timbal balik antara unsur-unsur penyusunnya yang telah menunjukkan kemantapan dan keswasembadaan

Ekotipe (ecotype) : bagian populasi jenis yang menunjukkan ciri-ciri morfologi kimia atau fisiologi yang mantap dan diatur oleh faktor-faktor genetika yang berkaitan dengan keadaan-keadaan ekologi tertentu, tetapi yang dianggap kurang berarti dari sudut taksonomi


Eksikati (exsiccati) : sekumpulan spesimen jamur yang dikeringkan dan berlabel tercetak serta disebarluaskan kepada semua herbarium utama dan umumnya diacu dalam penelitian-penelitian taksonomi

Eksin (exine) : dinding paling luar serbuk sari, biasanya mempunyai pola permukaan yang khas untuk tiap jenis tumbuhan dan tahan terhadap pelapukan; karena adanya lapisan keras yang berpola khas ini, serbuk sari yang berumur ribuan tahun masih bisa diidentifikasi

Ekskresi (excretion) : pembuangan cairan (berisi bahan-bahan sisa metabolisme) dari dalam tubuh hewan atau tumbuhan melalui saluran atau jaringan khusus; contoh: keringat

Ekskreta (excreta) : zat-zat (umumnya padat) yang dikeluarkan dari tubuh binatang

Eksodermis (exodermis) : 1. lapisan sel yang bergabus, terletak di bawah lapisan epidermis pada akar berbagai jenis anggrek; 2. lapisan di luar sel korteks (cortical cell) yang setelah mengalami proses penebalan dengan suberin atau kutin, akan menggantikan epidermis pada akar

Eksogami (exogamy) : perkawinan individu gamet-gamet yang tidak mempunyai hubungan kekerabatan

Eksogen (exogenous) : berasal dari luar atau disebabkan oleh faktor luar

Eksokarp (exocarp) : lapisan terluar dari kulit buah; disebut juga epikarp

Eksokrin (exocrine) : kelenjar yang sekresinya dialirkan melalui saluran khusus; lawannya adalah endokrin

Eksospora (exospore) : spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian ujung sel induk; proses pemisahan tersebut disebut abstriksi; spora semacam ini dijumpai pada Phycomycetes

Eksterior (exterior) : terdapat di luar bagian tubuh tertentu, misalnya tali pusar terhadap bagian perut fetus; lawannya interior (di bagian dalam)

Ekstrinsik (extrinsic) : sifat yang menerangkan bahwa asalnya dari luar dan bukan dari dalam badan

Eksudat (exudate) : zat-zat yang diekskresikan melalui lubang pori-pori, misalnya keringat

Eksuvia (exsuviae) : 1. fosil sisa-sisa hewan; 2. bagian kutikula yang ditinggalkan pada proses pergantian kulit; contoh: pada ular

Ektoamoeba (ectoamoeba) : amoeba yang hidup di luar makhluk lain

Ektoderma (ectoderm) : lapisan nutfah yang paling luar pada embrio binatang, yang pada perkembangan selanjutnya akan membentuk lapisan epidermis dan jaringan saraf

Ektofagus (ectophagous) : sifat makhluk hidup (parasit) yang hidup, berkembang, dan memperoleh makanan pada permukaan tubuh inangnya

Ektogenesis (ectogenesis) : pertumbuhan embrio secara buatan (di luar tubuh individunya); cara pertumbuhan semacam ini dinamakan pembiakan in vitro

Ektoparasit (ectoparasite) : parasit yang hidup di bagian luar (pada permukaan) tubuh inangnya

Ektoplas (ectoplast) : lapisan tipis protoplasma yang terdapat di sepanjang sisi (bagian) dalam dinding sel

Ektoplasma (ectoplasm) : lapisan paling luar, protoplasma sel, yaitu bagian yang langsung berbatasan dengan dinding sel

Ektosom (ectosome) : butir-butir sitoplasma khusus yang merupakan kekhasan sel-sel induk nutfah dan sel-sel tangkai pada bangsa Copepoda

Ektospora (ectospore) : lapisan tipis dinding spora yang terletak di sebelah luar perispora, umumnya hanya terlihat dengan pembesaran yang kuat

Ektotrof (ectotrophic) : pertumbuhan mikoriza yang menutupi permukaan atas tumbuhan inangnya

Ekuinoktial (equinoctial) : saat matahari (secara khayal) melewati garis khatulistiwa; pada saat itu panjang hari siang adalah panjang hari malam di daerah khatulistiwa; hal ini terjadi pada tanggal 21 Maret dan 23 September

Elaioplankton (elaioplankton) : plankton yang menghasilkan dan menyimpan butiran-butiran minyak sehingga tubuhnya terapung di air

Elastin (elastin) : protein pembentuk serat pada jaringan pengikat antara dua tulang pada vertebrata, bersifat lentur (elastis) sehingga dapat menggerakkan tulang

Elektosom (electosome) : kondriosom yang dianggap sebagai pusat kegiatan reaksi-reaksi kimia dalam protoplasma

Elevator (elevator) : otot yang berfungsi untuk mengangkat bagian tubuh tertentu

Elitra (elytra) : sayap muka kumbang Coleoptera yang sudah termodifikasi; sayap ini tebal dan kuat, yang juga berfungsi untuk melindungi sayap tipis yang berada di bawahnya/di belakangnya

Email (enamel) : bahan keras yang mengandung lebih dari 90 persen kalsium dan magnesium yang membentuk suatu lapisan yang menyelubungi dentin pada gigi; email juga membentuk mantel pada sisik

Emaskulasi (emasculation) : perlakuan terhadap bunga berkelamin ganda dengan cara membuang benang sari sebelum serbuk sarinya terlepas dari kotaknya agar tidak terjadi penyerbukan sendiri, kemudian dilakukan penyerbukan dengan serbuk sari dari bunga lain

Embrio (embryo) : 1. binatang muda sebelum meninggalkan badan induknya (sebelum dilahirkan) atau sebelum menetas (masih dalam telur); pada manusia pengertian embrio mencakup sejak menempelnya zigot pada dinding rahim, sampai masa delapan minggu setelah terjadinya konsepsi; 2. sporofit muda tumbuhan berbiji setelah berlangsungnya proses pembuahan; dalam perkembangan terakhir umumnya embrio terdiri atas plumula, radikula, dan keping biji; pada anggrek embrio terdiri atas kumpulan sejumlah sel saja

Embryophyta (Embryophyta; Embryophyte) : semua tumbuhan yang mempunyai alat kelamin bersel banyak dan membentuk embrio, mencakup semua tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dan tumbuhan lumut (mempunyai arkegonium); bandingkan dengan Mycophyta dan Thallophyta

Embriogeni (embryogeny) : proses pertumbuhan dan perkembangan embrio

Embun berbulu (downy mildew) : nama umum penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jenis-jenis jamur suku Peronosporaceae; gejala serangan terlihat pada permukaan daun yang dipenuhi embun berbulu-bulu; bulu-bulu tersebut sebenarnya adalah konidiofor yang bermunculan dari celah-celah mulut daun

Empedu (bile) : organ berupa kantung yang menempel pada hati; di dalamnya terdapat cairan basa berwarna kehijauan yang disalurkan melalui suatu pembuluh yang bermuara pada usus; cairan tersebut berfungsi untuk membantu pencernaan lemak dan penyerapannya setelah dicerna; cairan empedu memberikan warna kuning pada feces

Empulur (pith) : jaringan dasar di tengah-tengah (daerah pusat) batang atau akar

Emulsi (emulsion) : campuran dua macam cairan yang tidak bercampur sempurna; cairan yang satu membentuk butir-butir kecil di dalam cairan yang lain, misalnya minyak di dalam air

Endemik (endemic) : 1. makhluk hidup yang penyebarannya terbatas pada daerah tertentu saja; 2 penyakit yang penyebarannya terbatas (satu tempat)

Endoderma (endoderm) : epitel organ pencernaan dan pernapasan serta kelenjar yang terdapat dalam saluran pencernaan

Endodermis (endodermis) : lapisan korteks paling dalam yang menyelubungi stele, khas terdapat pada akar dan batang paku-pakuan (Pteridophyta) dan beberapa Dikotiledon

Endofagus (endophagous) : sifat makhluk hidup (parasit) yang hidup, berkembang, dan memperoleh makanan di dalam tubuh inangnya

Endofit (endophyte) : tumbuhan yang hidup di dalam tumbuhan lainnya atau di dalam tubuh hewan, biasanya sebagai parasit

Endogami (endogamy) : proses reproduksi secara kawin antara individu yang sangat dekat kekerabatannya

Endogen (endogenous) : sifat atau keadaan sesuatu yang terbenam, hidup, tumbuh, atau mengalami perkembangan dalam organ atau substrat

Endokarp (endocarp) : lapisan dinding buah (perikarp) yang paling dalam

Endokrin (endocrine) : kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya; sekresinya dirembeskan ke dalam sistem sirkulasi yang ada di dalam tubuh; contoh: kelenjar endokrin, kelenjar hormon

Endokrinologi (endocrynology) : ilmu tentang kelenjar endokrin pada manusia dan vertebrata lainnya, khususnya mengenai hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya terhadap proses dalam tubuh

Endomiksis (endomixis) : peristiwa penyusunan kembali inti sel tanpa adanya konjugasi terlebih dahulu, seperti terjadi pada Protozoa

Endomitosis (endomitosis) : proses pembelahan sel yang proses penggandaan kromosomnya tidak diikuti pembelahan inti sel; akibatnya, setelah berlangsungnya proses ini inti sel atau sel mengandung jumlah kromosom dua kali lipat jumlah kromosom semula

Endoparasit (endoparasite) : parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya

Endoplasma (endoplasm) : bagian dalam protoplasma sel

Endosperma (endosperm) : jaringan yang mengandung persediaan makanan yang terbentuk dalam kantung embrio tumbuhan berbiji; pada waktu biji berkecambah, persediaan makanan ini dimanfaatkan untuk pertumbuhan kecambah

Endospora (endospore) : lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan umumnya terbentuk paling akhir dalam sporogenesis

Endostrakum (endostracum) : lapisan bagian dalam cangkang kerang yang umumnya berwarna putih bersih

Endotelium (endothelium) : lapisan tunggal yang terdiri atas sel-sel pipih yang melapisi jantung, pembuluh darah dan pembuluh limfa pada vertebrata

Endotesta (endotesta) : lapisan testa yang terdalam, biasanya tipis dan lunak seperti selaput

Endozoik (endozoic) : penyebaran biji tumbuhan oleh hewan dengan cara menelannya dan mengeluarkannya bersama-sama kotoran; contoh: penyebaran oleh burung, musang

Energi (energy) : tenaga atau daya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan; energi dapat merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan; contoh: sinar matahari

Energid (energid) : unit protoplasma; sel dengan atau tanpa dinding sel

Ensefalon (encephalon) : otak atau bagian kepala yang berisi otak

Ental (frond) : 1. organ serupa daun, pada palem atau tumbuhan paku; 2. organ serupa daun dengan sifat morfologi yang tidak jelas

-Enten
mengenten (grafting) : menyambung sepotong ranting (skion, batang atas) ke batang tanaman lain yang disebut batang bawah

Enteron (enteron) : saluran pencernaan secara keseluruhan (mulai dari mulut sampai anus)

Entoderma (entoderm) : lapisan paling dalam dari tiga lapisan sel embrio pada hewan, yang kemudian berkembang menjadi lapisan selaput dalam saluran pencernaan, saluran tenggorokan, paru-paru, hati, dan pankreas

Entomofil (entomophily) : penyerbukan bunga dengan bantuan/perantaraan serangga

Entomologi (entomology) : ilmu yang mempelajari seluk-beluk kehidupan serangga

Entoparasit (entoparasite) : parasit yang hidup dan makan di dalam tubuh inangnya; contoh: cacing dalam tubuh manusia atau hewan lainnya

Enzim (enzyme) : substansi organik yang dihasilkan oleh sel-sel makhluk hidup, berupa protein yang sangat kompleks, yang penting peranannya sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia di dalam tubuh makhluk hidup; biasanya untuk dapat melaksanakan fungsinya, enzim memerlukan kehadiran koenzim atau aktivator; tiap jenis enzim mempunyai tugas khusus; contoh: enzim amilase, lipase, pepsin, dan tripsin

Eofil (eophyl) : daun-daun pertama yang dihasilkan pada semai dengan helaian yang berwarna hijau; daun-daun ini kelak akan digantikan fungsinya oleh daun-daun yang berbentuk normal (daun tumbuhan dewasa) yang disebut metafil

Eosen (eocene) : kurun waktu dalam geologi, merupakan subdivisi zaman tersier, berlangsung sejak dari 54 sampai 38 juta tahun yang lalu

Epidemi (epidemic) :  1. penyakit yang menyerang sejumlah besar orang pada daerah tertentu pada waktu yang sama, dan menular dari satu orang ke orang lain, misalnya suatu penyakit yang tidak terdapat secara tetap pada dareah itu; 2. pengaruh yang hebat dari suatu penyakit yang bersifat sementara

Epidemiologi (epidemiology) : bagian ilmu penyakit yang khusus mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan penjangkitan suatu penyakit menular; lihat epidemi

Epidermis (epidermis) : lapisan sel-sel paling luar pada tubuh hewan atau tumbuhan; pada tumbuhan tebalnya hanya satu lapis dan pada bagian tumbuhan di atas tanah biasanya tertutup oleh lapisan gabus; pada binatang tebalnya beberapa lapis, kecuali pada invertebrata

Epifit (epiphyte) : tumbuhan yang tumbuh menumpang pada tumbuhan lain, tetapi tidak mengambil unsur hara secara langsung dari tumbuhan yang ditumpanginya; jadi, epifit tidak merugikan tumbuhan yang ditumpanginya; jenis-jenis tumbuhan ini kadang-kadang juga dijumpai tumbuh secara alami pada atap-atap bangunan; contoh: anggrek dan pakis

Epifitotik (epiphytotic) : penyakit menular pada suatu jenis tanaman tertentu yang tiba-tiba berjangkit secara luas pada suatu daerah

Epigean (epigean) : 1. keadaan tumbuhan di atas tanah, terutama tumbuhan yang bijinya terangkat di atas tanah pada waktu berkecambah; keadaan serangga yang hidup di dekat atau pada permukaan tanah

Epikarp (epicarp) : lihat Eksokarp

Epikotil (epicotyl) : bagian batang embrio atau kecambah yang berada di atas kotiledon (keping biji)

Epinasti (epinasty) : keadaan pertumbuhan permukaan atas daun yang lebih cepat daripada permukaan bawah hingga daun tersebut melekuk ke bawah

Epipetal (epipetalous) : keadaan bunga yang bagian pangkal benang sarinya melekat menjadi satu dengan daun mahkota bunga

Epistasis (epistasis) : pengaruh yang disebabkan oleh suatu gen terhadap gen lainnya (bukan alel) sehingga sifat yang berasal dari gen tersebut tidak muncul (tersembunyi)

Epiteka (epitheca) : cangkang diatom yang terletak di bagian atas/luar, yang menutup cangkang bawah (dalam)

Epitelium (epithelium) : 1. jaringan sekuler binatang yang melapisi permukaan rongga atau pembuluh, terdiri atas satu lapis sel atau lebih membentuk selaput pembungkus; 2. jaringan penutup rongga-rongga paling luar pada tumbuhan, yang terdiri atas satu lapis sel parenkima atau lebih yang cukup tebal

Epizoik (epizoic) : bersifat menempel pada bagian luar tubuh binatang

Epizootik (epizootic) : wabah penyakit yang menyerang banyak hewan dari jenis yang sama pada waktu yang sama

Eradikasi (eradication) : pemusnahan total tanaman yang terserang penyakit ataupun seluruh tumbuhan inang untuk membasmi suatu penyakit

Erepsin (erepsin) : enzim pemecah protein (proteolitik) yang diperoleh dari cairan usus yang sebenarnya merupakan campuran beberapa macam peptidase

Eritrosit (erythrocyte) : sel darah merah

Esofagus (oesophagus) : bagian saluran pencernaan antara tenggorokan dan lambung

Esterase (esterase) : enzim yang berperan sebagai pemacu reaksi hidrolisis atau sintesis senyawa-senyawa ester

Estrogen (estrogen; oestrogen) : hormon kelamin yang dihasilkan terutama oleh ovari dan berfungsi antara lain untuk merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita atau binatang betina

Estrus (estrous; oestrous) : masa birahi pada hewan mamalia betina

Etiolasi (etiolation) : gejala pertumbuhan yang tidak normal (antara lain ditandai oleh batang memanjang dan daun yang berwarna pucat) karena keadaan kurang cahaya

Etiolin (etiolin) : pigmen kuning yang terdapat dalam klorofil tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap

Etnobotani (etnobotany) : cabang ilmu botani yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan kehidupan sehari-hari dan adat suatu suku bangsa; contoh: tikar pandan, tempat nasi dari bambu, daun sirih dalam upacara adat perkawinan

Etologi (ethology) : ilmu atau cabang ilmu yang mempelajari perilaku binatang dalam keadaan lingkungan yang alami

Eugenika (eugenics) : ilmu yang mempelajari peningkatan bangsa manusia dengan cara menerapkan hukum-hukum kebakaan

Euhermafrodit (euhermaphrodite) : sifat hermafrodit normal pada tumbuhan berbunga, ditandai dengan adanya putik dan benang sari yang lengkap pada satu kuntum bunga

Euploid (euploid) : memiliki jumlah kromosom yang besarnya merupakan kelipatan jumlah pada monoploid atau haploid

Evolusi (evolution) : proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk hidup jenis baru

Ex situ (ex situ) : keadaan suatu makhluk di luar tempat alamiahnya yang asli atau posisi normalnya; dipergunakan untuk usaha pelestarian jenis di luar habitatnya

________________________________________________________

sumber : Kamus Biologi Untuk Pelajar, (Depdikbud)
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Materi Kuliah | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. BIOLOGI - All Rights Reserved
Published by BIOLOG-INDONESIA