Home » » Kamus Istilah Biologi | D

Kamus Istilah Biologi | D

Written By profitgoonline on Minggu, 03 Juni 2012 | 23.22

Istilah Biologi
Daerah absisi (abscission zone) : daerah antara dua organ yang terisi dengan jaringan khusus yang berfungsi unutk memisahkan kedua organ tersebut; daerah semacam ini antara lainterdapat pada pangkal tangkai daun dan pangkal gagang bunga sehingga bila tiba waktunya daun dan bunga mudah rontok

Daerah antarberkas (interfascicular region) : bagian jaringan yang terletak di antara jaringan pembuluh; disebut juga jari-jari empulur

Daerah pindah-silang (crossing-over region) : bagian atau segmen kromosom yang terletak di antara dua lokus tertentu

Dahan (branch) : cabang-cabang utama yang tumbuh dari batang pokok tumbuhan, terutama yang berbentuk pohon

Dakriokista (dacryocyst) : kantung air mata

Darah (blood) : cairan yang mengalir dalam sistem oembuluh pada hewan dan manusia, berfungsi mengangkut zat makanan, zat asam (oksigen), dan zat asam arang (karbondioksida)

Berdarah dingin (cold-blooded) : mempunyai suhu badan yang sama dengan lingkungan di sekelilingnya

Berdarah panas (warm-blooded) : istilah yang dipakai untuk binatang yang dapat mengatur suhu badannya supaya tetap

Darwinisme (darwinism) : teori evolusi pada makhluk yang menerangkan terjadinya bermacam-macam makhluk oleh adanya seleksi alam; teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Charles Robert Darwin

Dasar bunga (receptacle) : poros bunga tempat mahkota bunga, putik dan benang sari berdiri; bentuknya bermacam-macam dari runjung sampai cekung

Daun (leaf) : bagian tumbuhan yang melebar, pipih, dan tipis, tumbuh dari batang ataupada ujung-ujung batang, berfungsi untuk fotosintesis dan respirasi

Daun berseling (alternate leaf) : daun yang kedudukannya berseling-seling, silih berganti pada sisi-sisi yang berlawanan (daun pertama pada sisi kiri, yang kedua pada sisi kanan, yang ketiga pada sisi kiri, yang keempat pada sisi kanan, dan seterusnya)

Daun buah  (carpel) : struktur yang menyusun lingkaran bagian-bagian bunga paling dalam; struktur ini berfungsi sebagai megasporofil yang menyusun ginesium

Daun gagang (bract) : daun yang amat tereduksi sehingga sering hanya berupa sisik pada gagang perbungaan dan berfungsi sebagai pelindung bunga, terutama waktu masih kuncup

Daun gantilan (bracteole) : daun pelindung kecil yang tumbuh pada gagang bunga

Daun kelopak (sepal) : salah satu daun yang berubah bentuk dan yang menyusun kelopak bunga

Daun mahkota (petal) : bagian mahkota polipetal yang terbagi-bagi

Daun majemuk (compound leaf) : daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun, misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem

Daun pembalut (involucre) : sekelompok daun pelindung yang bersama-sama menyangga perbungaan, misalnya pada gerbera, bunga matahari, dan kenikir

Daun pemikat (decoy leaf) : metamorfosis daun pelindung Bougainvillea spectabilis atau kelopak Mussaenda philippica menjadi bagian bunga yang mencolok warnanya

Daun tenda (tepal) : salah satu daun yang membentuk hiasan bunga bila daun mahkota dan daun kelopak tidak dapat dibedakan

Daur (cycle) : rangkaian peristiwa yang berlangsung secara teratur demikian rupa sehingga peristiwa yang terakhir selalu diikuti kembali oleh peristiwa pertama

Daur hidup (life cycle) : urutan perubahan makhluk hidup dalam masa antara terjadinya pembuahan sel telur sampai individu yang dihasilkan dari pembuahan tersebut menghasilkan pembuahan berikutnya untuk memulai kembali peristiwa kehidupan seperti induknya

Daur Krebs (Krebs cycle) : disebut juga siklus asam sitrat; daur reaksi-reaksi yang kompleks yang dikontrol oleh enzim-enzim; dengan adanya dua asam piruvat diubah menjadi CO2 dan ATP (suatu sumber energi); daur ini melengkapi tingkat terakhir oksidasi karbohidrat; glikogen atau glukosa diubah selama glikolisis menjadi asam piruvat; daur ini juga berhubungan dengan fase-fase terakhir oksidasi lemak dan juga sintesis beberapa asam amino; di samping itu, daur ini juga ada hubungannya dengan mitokondria yang mengandung sistem enzim tersebut

Daya dukung (carrying capacity) : kemampuan menampung oleh suatu habitat yang diukur berdasarkan jumlah maksimum individu yang dapat hidup normal dalam habitat tersebut

Dedaunan (foliage) : keadaan atau sifat daun suatu tumbuhan secara keseluruhan

Degenerasi (degeneration) : keadaan bila individu atau jenis kehilangan seluruh atau sebagian dari salah satu atau dari beberapa organnya selama proses daur hidup atau perjalanan evolusinya

Dekonjugasi (deconjugation) : terpisahnya kromosom-kromosom homolog yang terlalu cepat (abnormal), yaitu terjadi sebelum akhir profase; dekonjugasi terjadi pada pembelahan meiosis

Dendrogram (dendrogram) : diagram berbentuk pohon yang menunjukkan derajat persamaan di antara anggota-anggota suatu kelompok makhluk hidup

Denitrifikasi (denitrification) : rangkaian proses mikrobiologi dalam tanah yang mencakup proses reduksi senyawa nitrat menjadi nitrit dan tereduksinya nitrit lebih lanjut menjadi nitrogen bebas (N2)

Dens (dens) : gigi, bintil, atau tonjolan yang berbentuk seperti gigi

Dentin (dentine) : unsur penyusun utama gigi yang berupa bahan berkapur mirip tulang, tetapi lebih keras dan lebih padat

Denyut (pulse) : gerak berulang secara teratur; contoh: denyut jantung dan denyut nadi

Dermatofit (dermatophyte) : jamur yang hidup sebagai parasit pada jaringan berkeratin, seperti rambut, kulit dan kuku; contoh: jamur kurap dan panu

Dermatologi (dermatology) : ilmu yang mempelajari seluk-beluk kulit dan penyakit-penyakit kulit

Dermatomikosis (dermatomycosis) : penyakit kulit pada manusia atau binatang yang disebabkan oleh jamur

Dermis (dermis) : lapisan luar talus (thallus) pada lumut kerak atau pada tubuh buah Basidiomycetes

Determinasi (determination) : penentuan identitas suatu takson dengan menggunakan takson lain yang identitasnya sudah diketahui sebagai pembanding; apabila ciri-ciri kedua takson itu sama, identitasnya dianggap sama; hasil determinasi biasanya berupa nama ilmiah

Devon (Devonian) : periode keempat era Paleozoikum, berlangsung antara 350-300juta tahun yang lalu, ditandai oleh merajalelanya bangsa ikan dan munculnya binatang amfibi, serta mulai banyaknya tumbuhan darat berupa paku pohon

De Vriesianisme (de Vriesianism) : teori yang mengatakan bahwa evolusi makhluk pada umumnya dan pembentukan jenis pada khususnya merupakan hasil mutasi radikal

Diabetes insipidus (diabetes insipidus) : penyakit pada manusia yang disebabkan oleh kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik (ADH) akibat gangguan pada kelenjar pituitari (hipotalamus), ditandai dengan pembentukan air kencing yang berlebihan

Diabetes melitus (diabetes mellitus) : penyakit kronis pada manusia yang disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat sebagai akibat kurangnya hormon insulin yang dibentuk oleh kelenjar insulin, ditandai dengan kadar glukosa yang tinggi di dalam darah serta adanya glukosa di dalam air kencing

Diafragma (diaphragm) : dinding atau selaput pemisah; (1) jaringan yang memisahkan rongga dada dari rongga perut pada binatang menyusui (mamalia); (2) membran (selaput tipis) yang memisahkan jantung dari bagian-bagian lain tubuh serangga

Diagnosis (diagnosis) : upaya untuk menentukan macam penyakit dan penyebabnya berdasarkan tanda-tanda atau gejala-gejala yang ditimbulkannya

Diapause (diapause) : masa penangguhan pertumbuhan (dormansi) secara spontan pada serangga yang sama sekali tidak dipengaruhi /disebabkan oleh perubahan keadaan iklim; diapause dapat menyangkut perkembangan embrio, larva, atau pupa, atau terhentinya kegiatan seksual serangga dewasa

Diaspora (diaspore) : setiap satuan (spora, benih) yang dipakai untuk penyebarluasan suatu jenis dan karena itu harus mampu berkembang menjadi makhluk baru

Diastol (diastole) : gerakan pengembangan ruangan-ruangan jantung secara teratur untuk menyerap/menyedot darah ke dalam jantung; irama denyut jantung merupakan rangkaian gerakan mengembang (diastol) dan mengempisnya jantung (sistol) secara silih berganti

Diatom (diatom) : kelas ganggang yang selnya dikelilingi oleh suatu cangkang yang menyerupai kotak, yang mengandung silika

Diferensiasi (differentiation) : proses pertumbuhan secara fisiologi dan morfologi yang terjadi dalam suatu sel, jaringan, atau organ-organ yang dimulai dari bagian-bagian yang bersifat meristem menjadi bagian-bagian dewasa dan yang dilanjutkan dengan spesialisasi bagian-bagian tersebut sehingga khas bentuk dan fungsinya

Difiletik (diphyletic) : sifat takson makhluk yang mempunyai dua garis asal usul

Difiodon (diphyodont) : makhluk yang memiliki dua macam perangkat gigi, yaitu gigi susu dan gigi tetap seperti pada manusia dan kebanyakan mamalia lainnya

Difusi (diffusion) : proses perpindahan partikel-partikel (molekul atau ion) suatu zat dari larutan yang konsentrasinya lebih tinggi ke dalam larutan yang konsentrasinya lebih rendah, untuk mencapai keseimbangan (homogen)

Digen (digenic) : sifat yang dikendalikan oleh dua gen yang saling melengkapi pengaruhnya

Digenesis (digenesis) : 1. pergantian generasi, yang cara berkembangbiaknya bergantian antara bentuk seksual dan aseksual, misalnya pada lumut dan paku-pakuan; 2. dalam sitologi berarti pergiliran antara bentuk haploid dan diploid

Dikarion (dicaryon) : keadaan hifa yang sel-selnya masing-masing mengandung dua inti, sebagai hasil proses plasmogami; dalam proses selanjutnya kedua inti itu akan bergabung menjadi satu (kariogami)

Dikariotik (dicaryotic) : keadaan hifa yang sel-selnya mengandung dua inti sebagai akibat terjadinya plasmogami, tetapi sebelum berlangsungnya kariogami

Dikogami (dichogamy) : sifat bunga yang kepala putik dan serbuk sarinya tidak bersamaan waktu masaknya sehingga memungkinkan terjadinya pembuahan silang; contoh: jeruk besar, jeruk purut, jeruk siem

Dikotil (dicotyledon) : tumbuhan yang bijinya berkeping dua; contoh: kacang-kacangan, nangka, durian, mangga dan rambutan; keping biji akan terlihat jelas ketika sedang berkecambah; dua keping biji ini berpasangan di bawah pasangan daun pertama

Dikotomi (dichotomy) : sistem percabangan yang pada setiap titik percabangannya selalu membentuk dua cabang

Diktiosom (dictyosome) : unsur dari aparat Golgi

Dimonesis (dimonoecious) : sifat tumbuhan yang mempunyai tiga macam bunga, yaitu bunga banci, betina, dan bunga jantan; contoh: bunga bangkai (Amorphophallus titanium) dan kerabatnya

Dimorfisme (dimorphism) : terdapatnya dua macam bentuk daun atau bunga pada satu tumbuhan

Dinding sel (cell wall) : dinding yang mengelilingi protoplasma sel pada tumbuhan; sreingkali seluruh dinding tampak tebal

Dinding spora (spore wall) : dinding yang membungkus spora; tebal dan hiasan permukaannya bermacam-macam tergantung pada jenisnya

Diesis (dioecious) : sifat tumbuhan yang bunga jantan dan bunga betinanya terdapat pada dua individu (terpisah); contoh: pala

Diplobasilus (diplobacillus) : bakteri yang berbentuk batang, aerob, dan gram negatif; hidup secara parasit pada selaput lendir

Diplobion (diplobiont) : tumbuhan yang mempunyai musim bunga dua kali dalam satu tahun

Diploid (diploid) : sifat atau keadaan yang ditandai dengan dua perangkat kromosom; dalam penulisan sifat ini biasanya dituliskan dengan tanda 2n = 2x; contoh: temu mangga (Curcuma mangga Val.) 2n = 2x = 42, artinya kromosomnya 2 perangkat @21, jadi 2 x 21 = 42

Diplokokus (diplococcus) : sepasang kokus yang berdempetan

Diplon (diplont) : makhluk yang mempunyai jmlah kromosom dua pasang pada tiap intisel somantiknya

Diplonema (diplonema) : benang kromosom berganda yang terlihat pada fase diploten pada pembelahan meiosis

Diptera (Diptera) : salah satu bangsa serangga yang hanya mempunyai sepasang sayap. meliputi nyamuk, agas, dan lalat; pasangan sayap yang belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter. adapula Diptera yang tidak mempunyai pasangan sayap.

Disakarida (disaccharide) : senyawa sakaradia/ gula yang bila mengalami hidrolisis menghasilkan dua molekul monosakarida; contoh : laktosa dan maltosa

Disimilasi (dissimilation) : proses perombakan substansi dalam tubuh makhluk menjadi komponen-komponen lain yang lebih sederhana; pada proses ini juga dilepaskan/dihasilkan energi; proses ini disebut katabolisme

Disinfektan (disinfectant) bahan kimia yang mampu membunuh atau memusnahkan jasad renik yang merugikan; disinfektan bakteri; istilah ini digunakan khusus untuk bahan kimia yang diaplikasikan pada benda-benda (objek) mati (lantai kamar kecil, kamar mandi, dan lain-lain); bandingkan dengan antiseptik

Disom (disomic) : sifat mempunyai dua kromosom atau gen yang homolog

Distal (distal) : jauh dari titik asal atau titik melekatnya ; lawannya proksimal

Diurnal (diurnal) : sifat atau kebiasaan makhluk untuk aktif terutama pada waktu siang hari

Divisi (division) salah satu takson (satuan taksonomi) yang tertinggi tingkatnya, yang membawahi kelas-kelas yang berkerabat

Dominan (dominant) : 1. keunggulan dalam suatu faktor keturunan pada individu terhadap individu yang lain sehingga pada keturunan hasil perkawinan kedua individu muncul sifat dari faktor yang unggul; contoh : rambut hitam dominan terhadap rambut putih atau pirang; 2. jumlah individu yang besar dari suatu jenis dalam suatu populasi; contoh : pohon kelapa di daerah pantai

Dorman (dormant) : keadaan atau sifat terhambatnya pertumbuhan atau perkembangan untuk sementara waktu (dapat sampai berbulan-bulan) meskipun keadaan lingkungan sebenarnya bersifat menunjang (air cukup, cahaya, suhu baik, dll); biji yang dalam keadaan dorman tidak akan berkecambah meskipun semua persyaratan untuk berkecambah biji tersebut dipenuhi; bila masa dorman telah dilampaui, barulah terjadi perkecambahan

Dorsal (dorsal) : bagian atas / belakang atau permukaan atas

Dosis (dose;dosage) takaran obat, pupuk, pestisida, dsb; menyatakan banyaknya bahan (dalam gram) persatuan bobot badan atau satuan luas lahan, yang  akan menghasilkan efek yang optimal

Duodenum (duodenum) : bagian usus yang terletak antara lambung (perut besar) dan usus halus; pada orang dewasa panjangnya + 25 cm; saluran empedu dan pankreas bermuara pada bagian usus ini

Duplikasi Kromosom (chromosome duplication) : penggandaan jumlah kromosom menjadi dua kali jumlah semula yang dihasilkan pada setiap pembelahan  sel mitosis, yang berakhir  dengan dua buah sel yang memiliki jumlah kromosom yang sama

Duri (spine) : organ kuat berkayu, langsing, kaku, dan berujung tajam serta umumnya berasal dari jaringan kayu.

________________________________________________________

sumber : Kamus Biologi Untuk Pelajar, (Depdikbud)
Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Materi Kuliah | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. BIOLOGI - All Rights Reserved
Published by BIOLOG-INDONESIA