Home » » Struktur dan Fungsi Sel bag.3

Struktur dan Fungsi Sel bag.3

Written By profitgoonline on Senin, 22 Juli 2013 | 23.10

Struktur dan Fungsi Sel 

  1. Sentriol . Sentriol memiliki struktur dasar yang sama seperti tubuh dasar sili, yakni berbentuk silinder.  
    Gambar 1.25 Sentriol pada  embrio tikus
    Gambar 1.25 Sentriol pada embrio tikus
     Sentriol ini tersusun atas mikrotubulus seperti jala. Hanya sel hewan saja yang memilikinya. Di dalam sel, sentriol memiliki jumlah sepasang yang disebutsentrosom. Saat terjadi pembelahan sel, sentriol membentuk benang gelondong atau benang spindel. Kedua ujung benang ini mempunyai tempat pelekatan yang berbeda. Ujung yang satu melekat pada sentriol, sedangkan ujung yang lain melekat pada  kromosom. 
  2. Dinding Sel . Dinding sel merupakan organel yang berada pada sel tumbuhan, sementara sel hewan tidak memilikinya. Dinding sel bersifat kaku, sehingga bentuk sel tumbuhan tidak mudah berubah. Ketebalannya berkisar 0,1 μm. Bagi sel tumbuhan, dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pencegah dari penghisapan air yang berlebihan sehingga sel tetap utuh. 
    Gambar 1.26 Dinding sel tumbuhan
    Gambar 1.26 Dinding sel tumbuhan
    Berdasarkan jenisnya, din ding sel ada dua, yaitu dinding sel primer dan dinding sel se k under. Din ding sel primer ter bentuk saat sel membelah, se dangkan dinding sel sekunder terbentuk setelah sel mengalami penebalan. Saat masih muda, dinding sel tersusun oleh selulose poli-sakarida (lignin dan pektin) yang memiliki daya renggang. Akibatnya, dinding sel berbentuk tipis dan lentur. Antara dinding sel satu dengan dinding sel lainnya dipisahkan oleh lamela tengah. Lamela tengah tersusun dari gel yang berisi magnesium dan kalsium pektat. Antara dinding sel yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh pori-pori yang memiliki benang plasma atau plasmodermata. Adanya plasmodemata memberikan peluang zat antarsel bergerak. Sementara itu, dinding sel sekunder berada di antara membran plasma dan dinding primer. Di dalam dinding sekunder terdapat jaringan xilem dan sklerenkim. Sehingga, selulosa dinding sekunder bisa mengalami penebalan oleh zat lignin (zat kayu) melalui proses lignifi kasi. Melalui proses ini, din ding sekunder sel menjadi keras, kaku, dan tahan tekanan.

Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Materi Kuliah | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. BIOLOGI - All Rights Reserved
Published by BIOLOG-INDONESIA