EVOLUSI PRIMATA
Berbicara mengenai evolusi Homo dan Primates, tidaklah berarti bahwa manusia berasal dari kera.
Kita yang hidup pada masa sekarang tidak pernah dapat mengetahui dengan pasti mengenai apa yang terjadi pada masa yang lalu (demikian juga masa depan kan ?)
Salah satu definisi “evolusi” adalah merupakan suatu ilmu yang mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan lingkungan biotik dan abiotik.
Pada dasarnya evolusi tidak untuk membuktikan apakah suatu spesies berasal dari spesies yang lain.
yang dipelajari dalam evolusi adalah “proses perubahannya”
OLEH KARENA ITU KITA MENGGUNAKAN DATA FOSIL DAN ORGANISME YANG HIDUP PADA MASA KINI.
Kita dapat melihat perubahan struktur dari organisme-organisme yang paling erat hubungan kekerabatan dengan organisme sasaran yang diteliti; dari perubahan-perubahan suatu ciri, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai apa yang terjadi di masa silam. Dari sini digunakan pendekatan pada primata untuk menjelaskan evolusi manusia.
Kita harus berhati-hati dan dapat bersikap netral dalam menjelaskan mengenai evolusi, terutama mengenai evolusi manusia
A. Perkembangan Primat Primitif ke Primat Maju
1. Hubungan antara tulang vetebrata dan tengkorak mengalami perubahan yang berangsur-angsur menuju ke titik berat tengkorak.
- Foramen magnum yang mula-mula berada di bagian posterior, berangsur-angsur bergeser ke posisi anterior.
- Diikuti perubahan cara berjalan dari kuadripedal ke bipedal
- Otot leher menjadi lebih lemah (karena tidak lagi menahan rahang yang besar, dengan gigi-geligi yang besar pula)
- panggul menjadi lebih penting dan kuat
- tengkorak, rahang dan moncong makin memendek
- rongga hidung makin mengecil
2. Bola mata pada non primata tidak mempunyai tulang yang melingkupinya.
- Pada primata yang didalamnya termasuk manusia, mata sudah sepenuhnya terlindungi → mata menjadi organ yang sangat penting.
- Mata yang semula menghadap ke samping,menjadi berangsur-angsur ke depan penglihatan berubah dari dua dimensi menjadi tiga dimensi (stereoskopik)
- Kemampuan melihat warna meningkat, dari hanya hitam putih untuk membedakan gelap dan terang, mampu melihat hampir semua spektrum warna.
Akibat
+ cara hidup dari malam hari menjadi siang hari
+ untuk melihat makanan di antara ranting-ranting pohon
+ untuk menyelinap dengan mudah di antara belukar/hutan
3. Ujung jari bercakar secara berangsur-angsur berubah menjadi kuku (tupai bercakar, primata lain berkuku tebal, dan manusia berkuku tipis)
- Cakar mengganggu pergerakan dengan cepat dalam kehidupan arboreal → membutuhkan kemampuan memegang → ibu jari bersendi yang lain dibandingkan jari-jari yang lain
Akibat
+ flora hutan sebagai habitat baru di permukaan bumi
4. Fungsi tangan menjadi lebih penting dari pada kaki dalam kehidupan arboreal
- kera mempunyai tangan yang lebih panjang dan lebih kuat daripada kaki → struktur ini penting untuk fungsi berayun dan berpindah (lebih mobil)
Akibat
+ Permukaan bumi berubah, jumlah hutan makin berkurang
+ Beberapa primata berukuran besar tidak memperoleh penunjang yang cukup
+ mulai turun ke permukaan bumi
AKIBATNYA
+ kaki makin dominan fungsinya untuk mengejar mangsa dan menghindari dari predator
5. Volume otak mengalami perubahan pesat