Kaki ambulakral (ambulacral feet) : “Kaki-kaki” kecil berupa penjuluran-penjuluran berbentuk tabung dan pada bagian ujungnya dilengkapi dengan alat pengisap; Keseluruhan struktur tersebut merupakan sistem pembuluh air di dalam tubuh yang berfungsi sebagai kaki (alat untuk merangkak), tangan (untuk menangkap/memegang objek), dan membantu proses respirasi seperti pada binatang laut; Disebut juga kaki tabung
Kaki semu (pseudopodia) : Penjuluran sementara protoplasma sel amoeba atau leukosit yang berfungsi sebagai alat untuk bergerak atau untuk mengambil makanan
Kalaza (chalaza) : 1. Bagian dasar dari ovul tempat terkaitnya tali pusat pada tumbuhan tingkat tinggi; 2. Tali pusat yang menghubungkan kuning telur dengan dinding kulit telur pada telur burung
Kaliptra (calyptras) : 1. Bagian sayap sebagian Diptera, terdapat pada bagian belakang pangkal sayap; 2. Bagian akar yang paling ujung, terdiri atas jaringan yang berfungsi melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah; 3. Tudung yang melindungi tutup kapsul pada lumut
Kalori (calorie) : Satuan ukuran tenaga/energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1 derajat Celcius; Pada tahun 1949 dirumuskan bahwa satu kalori sama dengan 4,1840 joule mutlak
Kambium (cambium) : Jaringan yang dapat mneghasilkan pertumbuhan sekunder pada batang dan akar; Merupakan kumpulan sel yang sedang membelah yang terdapat di antara xilem dan floem
Kambium luka (wound cambium) : Sel meristem yang membentuk lapisan jaringan pada tempat-tempat yang mengalami luka
Kantung embrio (embryo sac) : Gametofit betina pada tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae)
Kantung empedu (gall bladder) : Kantung yang berbentuk seperti buah alpukat atau bulat, tempat menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati
Kantung kencing (urinary bladder) : Kantung untuk menyimpan air kencing; Pada Crustaceae merupakan suatu bentuk pemanjangan saluran ginjal
Kantung kuning telur (yolk sac) : Kantung selaput yang menempel pada embrio dan mengandung kuning telur yang diperlukan oleh embrio yang sedang berkembang
Kantung udara (air bladder) : Kantung renang pada ikan; Pada ikan bertulang (Actnopterygii) : Kantung ini berisi gas (udara) dan terdapat pada bagian atas rongga perut; Berfungsi sebagai organ hidrostatik pada waktu ikan berenang dalam menyesuaikan diri di kedalaman air
Kapang (mould) : Jamur-jamur renik yang mempunyai miselium dan massa spora yang jelas, umumnya sebagai saprofit pada substrat yang bernilai ekonomi, seperti bahan makanan, kulit yang disamak, hasil pertanian (tembakau, karet)
Kapiler (capillary) : Salah satu pembuluh darah halus yang bersama kapiler lain membentuk jalur-jalur pada bermacam-macam bagian tubuh untuk menyalurkan darah ke dalam bagian tubuh tersebut
Kapitulum (capitulum) : Pembesaran berbentuk tombol pada ujung tulang
Kapsul (capsule) : Selaput berbentuk kantung yang menyelubungi organ: (1) Dalam tumbuhan berbunga merupakan buah kering yang terbuka, berasal dari ovari yang tertutup; Buah kotak; (2) Pada beberapa lumut merupakan organ yang di dalamnya terbentuk spora; (3) Pada beberapa bakteri merupakan selongsong yang terbuat dari gelatin yang ada di sekitar selaput sel
Karang (corals) : Rangka berkapur yang dibuat oleh hewan laut yang termasuk Anthozoa
Karapas (carapace) : Lapisan kitin atau tulang yang menyelubungi sebagian atau seluruh punggung pada beberapa binatang; Contoh: batok tubuh kepiting, tempurung penyu
Karat (rust) : Penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jamur karat Uridinales
Karies gigi (dental caries) : Pembusukan pada gigi
Kariogami (caryogamy) : Peleburan antara dua nukleus kelamin, yang umumnya terjadi sesudah terlaksananya peleburan sel dan plasmogami
Kariokenesis (karyokinesis) : Proses pembelahan nukleus
Kariolimfa (karyolymph) : Cairan nukleus
Kariologi (karyology) : Cabang sitologi yang khusus mendalami nukleus, terutama tentang seluk-beluk dan susunan kromosom
Karioplasma (karyoplasms) : Protoplasma dari nukleus
Kariopsis (caryopsis) : Buah kering kecil tak merekah, berbiji tunggal yang dibungkus oleh kulit biji yang bersatu dengan dinding buah; Contoh: padi (Oryza sativa)
Karnivora (carnivore) : Hewan pemakan daging, misalnya harimau, serigala
Karoten (carotene) : C40H56; Pigmen merah pada tumbuhan dan daun hijau; dijumpai pada wortel, minyak palem, dan jagung kuning; dalam daun tertutup oleh klorofil; sebagai provitamin A, diubah menjadi vitamin A dalam tubuh; dalam hewan dijumpai hanya sedikit
Carotid (carpel) : Pembuluh-pembuluh darah arteri di daerah leher
Karpel (carpel) : Lihat daun buah
Karsinoma (carcinoma) : Tumor atau kanker berasal dari jaringan epitelium atau jaringan kelenjar; contoh: kanker payudara
Kasap (scabrous) : Sifat/keadaan permukaan suatu bidang yang terasa kasar kalau diraba; misalnya, permukaan daun jati (Tectona grandis)
Kasta (caste) : Pembagian kelas, bentuk, atau macam individu dewasa diantara serangga sosial, seperti pekerja, prajurit, dan ratu pada rayap
Katabolisme (catabolism) : Proses penguraian senyawa majemuk menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana didalam tubuh makhluk hidup; lawannya anabolisme
Katalase (catalase) : 1. Enzim yang mampu menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air dan oksigen; dijumpai dalam darah dan jaringan; 2. Enzim pengoksidasian dari daun tembakau segar
Katalis (catalyst) : Zat yang dapat menggiatkan/ mempercepat reaksi kimia tanpa mengakibatkan perubahan pada zat itu; contoh : enzim peptidase pada reaksi pembentukan protein dari asam-asam amino
Katup (valve) : Struktur penutup atau sekat suatu tabung atau pembuluh yang dapat dilewati oleh aliran dalam satu arah dan berfungsi sebagai penutup terjadinya arus membalik; contoh katup jantung
Katup tenggorok (epiglotis) : Katup yang terdiri dari atas lapisan jaringan yang menutup celah trakea selama kegiatan menelan
Kauliflori (cauliflory) : Keadaan tumbuhan yang ditandai dengan tumbuhnya bunga-bunga pada batang utama dan cabang-cabang tua yang sudah tidak berdaun; contoh : cokelat
Keirpterofili (cheiropterophily) : Penyerbukan yang terjadi dengan bantuan/perantaraan kelelawar, seperti pada bakau dan durian
Kelas (class) : Salah satu takson (satuan taksonomi) yang tingkatnya diantara bangsa dan individu, serta mewadahi bangsa-bangsa yang erat hubungan kekerabatannya; contoh mamalia
Kelenjar (gland) : Jaringan khusus dalam tubuh atau pada permukaan, berfungsi sebagai pembentuk zat atau cairan tertentu, disalurkan ke dalam jaringan lain atau dikeluarkan dari tubuh; contoh: kelenjar empedu, kelenjar keringat
Kelenjar endokrin (endocrine gland) : Kelenjar yang menghasilkan hormon
Kelenjar gondok (thyroid) : Kelenjar endokrin pada manusia, terdapat pada leher, menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi untuk mengatur kecepatan metabolisme di dalam tubuh; jika kekurangan iodin, kelenjar menjadi bengkak yang dikenal sebagai penyakit gondok
Kelenjar keringat (sweat gland) : Kelenjar pada kulit manusia dan beberapa mamlia (misalnya kuda) yang berfungsi mengeluarkan cairan hipotonik; sekresi yang berisi garam-garam dan molekul zat-zat lainnya yang ada di dalam darah; proses sekresi ini berada di bawah kontrol saraf simpatetik
Kelenjar madu (nectary) : Kelenjar yang terdiri atas sel-sel dan yang menghasilkan cairan yang mengandung gula; terdapat pada bunga yang penyerbukannya bergantung kepada serangga yang terangsang oleh cairan gula tersebut
Kelenjar minyak (sebaceous gland) : Kelenjar kulit pada mamalia yang hampir selalu terbuka dekat pembuluh rambut; mengeluarkan zat-zat berlemak
Kelenjar suprarenal (suprarenal gland) : Lihat kelenjar adrenal
Kelenjar susu (mammary gland) : Kelenjar yang menghasilkan susu yang terletak di bagian atau dekat perut; terdapat pada hewan menyusui betina; kemungkinan merupakan suatu organ sebagai hasil modifikasi kelenjar keringat
Kelisere (chelicerae) : Sepasang tangan yang paling depan pada Chelicerata (Arthropoda) digunakan untuk menangkap makanan
Kelopak (calyx) : Bagian bunga yang berada pada lingkaran telur, terdiri atas bagian-bagian yang umumnya berwarna hijau dan bentuknya menyerupai daun yang lazim disebut daun kelopak; bagian ini melindungi bagian-bagian bunga lainnya yang ada pada lingkaran sebelah dalam, pada waktu bunga belum mekar
Kelopak tambahan (epicalyx) : Perlengkapan tambahan pada bunga, berupa daun-daun pelindung yang tersusun melingkar di sebelah luar/bawah kelopak; bentuknya mirip kelopak yang sesungguhnya, seperti pada bunga kembang sepatu
Kemo-autotrof (chemo-autotroph) : Jenis makhluk yang menggunakan energi yang berasal dari oksidasi senyawa kimia dan CO2 sebagai sumber karbon utamanya untuk membentuk cadangan pangan; disebut juga kemotrof
Kemotaksis (chemotaxis) : Gerakan menuju atau menjauhi sumber rangsangan dari senyawa kimia; contoh: bakteri koli bergerak menuju bagian medium yang mengandung glukosa
Kemotaksonomi (chemotaxonomy) : Taksonomi yang didasarkan pada kandungan senyawa kimia tertentu, misalnya asam amino, fenol, minyak asiri, dan alkaloid
Kemotrof (chemotroph) : Lihat kemo-autotrof
Kencing (urine) : Hasil ekskresi berupa cairan yang dikeluarkan oleh ginjal, umumnya mengandung sisa-sisa unsur nitrogen
Kenosit (coenocytes) : Massa protoplasma yang bernukleus banyak, yang terbentuk karena pembelahan nukleus, yang bukan berasal dari sitoplasma sel yang bernukleus satu, terdapat pada banyak jamur dan ganggang hijau
Kepala putik (stigma) : Bagian ujung putik yang bisa menerima serbuk sari
Kepala sari (anther) : Bagian ujung benang sari yang mengandung atau menghasilkan serbuk sari, bagian ini berukuran lebih besar daripada tangkai yang mendukungnya sehingga mencerminkan suatu bentuk kepala
Kepompong (cocoon) : Pembungkus atau penutup yang terbuat sebagian atau seluruhnya dari sutera yang dianyam oleh larva sebagai perlindungan pupa
Kerangka (skeleton) : Struktur pendukung atau pelindung yang keras pada hewan, baik yang menyangkut keseluruhan tubuhnya maupun bagian-bagiannya
Kerangka dalam (endoskeleton) : Cuatan berkitin yang menjorok ke dalam rongga tubuh, berasal dari dinding tubuh, berfungsi sebagai tempat penempelan otot; lihat apodem
Kerangka luar (exoskeleton) : Keseluruhan dinding atau integumen yang meliputi tubuh sebagai tempat menempelnya bagian dalam tubuh, integumen, atau dinding luar serangga, kepiting, laba-laba dan lain-lain
Keratin (keratin) : Zat protein berupa serabut kuat dan mengandung unsur belerang (S), terdapat pada epidermis vertebrata; lapisan terluar dari kulit dan juga bulu, rambut, kuku, tanduk, dan sejenisnya
Keringat (perspiration) : Cairan yang dikeluarkan tubuh melalui permukaan kulit sebagai cairan buangan dari kegiatan metabolisme tubuh atau karena pengaruh suhu yang tinggi di sekitarnya
Kerongkongan (throat) : Bagian tubuh berupa saluran dari mulut ke perut
Khamir (yeast) : Jamur-jamur yang berkembang biak dengan tunas kecambah, ada yang membuat askospora (Ascomycetes - Sacharomyceteae). Dan ada pula yang tidak (Deuteromycetes dan Basidiomycetes Sporobolomycetaceae); karena kemampuannya untuk memfermentasi karbohidrat, khamir amat penting dalam industri makanan
Kiasma ujung (terminal chiasma) : Kiasma yang terdapat di ujung suatu kromatid
Kimera poliklin (polyclinal chimaera) : Kimera yang bagian-bagiannya terdiri atas lebih dari dua komponen
Kimopelagik (chimopelagic) : Beberapa makhluk yang hidup di laut dalam dan hidup di permukaan hanya pada waktu musim dingin
Kista (cyst) : 1. Spora dalam fase istirahat yang dijumpai pada berbagai jenis ganggang (ganggang biru, dll), dibentuk dari potongan filamen, sel, atau sekumpulan sel yang terbungkus oleh dinding pelindung; 2. Bentuk kehidupan hewan parasit dalam fase istirahat, dengan melindungi dirinya dengan dinding tebal dan tahan gangguan, misalnya kista cacing pita pada daging babi
Kitin (chitin) : Polisakarida yang mengandung unsur nitrogen berbentuk molekul-molekul seperti serabut panjang; membentuk material yang sangat kuat secara mekanis dan tahan terhadap zat kimia; dijumpai pada dinding-dinding sel jamur sejati divisi Mycota dan selaput penutup pada serangga
Klamidospora (chlamydospore) : Spora yang berdinding tebal, terletak di ujung hifa atau interkalar, tidak luruh, bentuknya kebanyakan bulat, terjadi secara tidak kawin; umumnya berfungsi sebagai spora istirahat
Klan (clan) : Anggota tumbuhan yang tidak begitu penting, terdiri atas satu atau beberapa jenis tumbuh-tumbuhan merajai, yang tersusun secara kelompok
Klasifikasi (classification) : Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan hubungan kekerabatan menjadi tingkat-tingkat hierarki/taraf; jenis dikelompokkan menjadi marga, marga menjadi suku, dan seterusnya; penentuan kekerabatan dilakukan mengikuti sistem yang digarap dalam sistematika atau taksonomi
Kleistogami (cleistogamy) : Keadaan jika penyerbukan sendiri terjadi dalam bunga yang belum terbuka
Klimafit (climaphytes) : Jenis-jenis tumbuhan yang daerah penyebarannya ditentukan terutama oleh faktor-faktor iklim
Klimaks iklim (climatic climax) : Stadium akhir vegetasi yang ditentukan oleh keadaan iklim
Klitelum (clitellum) : Bagian atau daerah yang menyerupai pelana pada tubuh beberapa jenis Annelida (a.l. cacing pacet); sangat penting pada binatang yang dewasa seksual karena bagian ini mengeluarkan semacam selaput lendir di sekeliling tubuh binatang yang sedang berkopulasi; di dalam selaput itulah lalu terjadi fertilisasi sekaligus telur-telur berkembang
Kloaka (cloaca) : Ruangan tempat anus dan lubang gonopori bermuara bersama, pada beberapa invertebrata (misalnya mentimun laut) merupakan bagian ujung intestine
Klon (clone) : Kelompok individu yang berasal dari satu tumbuhan yang diperbanyak secara vegetatif sehingga tiap-tiap individu mempunyai atau mengandung sifat-sifat genetika yang sama
Klorenkima (chlorenchyma) : Jaringan parenkima yang mengandung klorofil
Klorofil (chlorophyll) : Pigmen hijau yang terdapat pada daun atau tumbuhan tingkat rendah yang berwarna hijau, misalnya ganggang, lumut, dan paku; pigmen ini terkandung dalam kloroplas hijau, mempunyai kemampuan berfotosintesis, yaitu menghasilkan karbohidrat dari air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari
Kloroplas (chloroplast) : Plastid yang mengandung klorofil; terdapat di dalam sel tumbuhan ganggang (kecuali ganggang biru) dan tumbuhan yang lebih tinggi
Klorosis (chlorosis) : Penyakit tanaman dengan gejala menghilangnya sebagian atau seluruh warna hijau, bagian-bagian yang biasanya berwarna hijau menjadi kuning kehijauan, kuning, atau putih; penyakit ini disebabkan oleh tertundanya/terhalangnya pembentukan klorofil, antara lain karena kurangnya cahaya
Klusium (clusium) : Suksesi tumbuhan yang terjadi pada tanah yang tergenang air
Knidoblas (cnidoblast) : Sel yang sangat khas, yang hanya terdapat pada Coelenterata dan beberapa binatang lainnya yang memangsanya; ada berbagai macam, yang mempunyai berbagai fungsi yang berbeda, misalnya menyengat, melekat; bentuknya seperti benang, di dalamnya terbentuk nematokista
Kodok (toad) : Hewan amfibi dari suku Bufonidae, tidak berekor dan biasanya bergerak melompat; makanan utamanya berupa serangga dan invertebrata
Kodominan (codominants) : Beberapa jenis tumbuhan yang secara bersama-sama merajai anggota tumbuhan
Koefisien akar (root coefficient) : Perbandingan bobot antara bagian tumbuhan di dalam tanah dan bagian yang diatas tanah
Koenzim (coenzyme) : Senyawa yang menggiatkan enzim atau mempercepat pengaruh enzim
Kohesi (cohesion) : Daya tarik-menarik antarmolekul dan antarpartikel suatu zat sehingga terbentuk butir-butir atau cairan; bila dipanaskan dan bila dibandingkan, kohesi menjadi lebih kuat sehingga cairan menjadi padat (air menjadi es)
Kokus (coccus) : Bakteri yang berbentuk bulat
Kolagen (collagen) : Protein yang terdapat pada jaringan pengikat
Kolenkima (collenchymas) : Jaringan pada tumbuhan yang terdiri atas sel-sel hidup dengan dinding sel menebal pada sudut-sudutnya, berfungsi sebagai jaringan penguat pada pertumbuhan batang dan tangkai daun
Koleoptil (coleoptiles) : Selaput yang menyelubungi jaringan ujung pangkal daun pertama pada embrio suku rumput-rumputan; selaput ini melindungi jaringan ujung tadi ketika keluar menembus tanah
Kolera (cholera) : Penyakit pada alat pencernaan (usus) disebabkan oleh bakteri Vibro cholera, yang menyebabkan diare, demam tinggi, sakit kepala, dan muntah-muntah
Kolet (collet) : Daerah perbatasan antara hipokotil dan akar semai
Kolkisin (colchicines) : Ekstrak tumbuhan yang digunakan dalam percobaan-percobaan untuk merangsang pembentukan mutan pada tumbuhan lain
Koloid (colloid) : Larutan air yang mengandung zat yang tak larut sempurna, tetapi berupa butir-butir yang padat; contoh: larutan susu
Koloni (colony) : 1. Massa individu suatu jenis; 2. Sekelompok hifa dengan sporanya (yang mungkin hanya merupakan satu individu) yang hidup bersama
Kolumela (columella) : 1. Badan steril yang merupakan sumbu pusat tubuh buah dewasa beberapa jamur Gasteromycetes; 2. Jaringan pusat kapsul sebangsa lumut dan bersifat steril
Koma (comma) : Serabut-serabut saraf tertentu di dalam kolumna dorsal atau posterior sumsum tulang belakang
Komensalisme (commensalism) : Simbiosis yang sangat berat sebelah; salah satu jenis jasad mendapat keuntungan dari asosiasi itu, sedangkan jenis lainnya tidak mendapatkan keuntungan atau malahan mengalami kerugian
Kompetisi (competition) : Persaingan antara dua jenis makhluk untuk memperoleh sumber pokok kehidupannya pada waktu yang sama dari lingkungan yang sama, yang akhirnya salah satu akan tersingkir dari lingkungan tersebut
Komunitas (community) : Sekelompok makhluk, baik tumbuhan maupun hewan yang hidup bersama-sama dalam hubungan ekologi pada suatu wilayah/ daerah tertentu
Konidiofor (conidiophores) : Hifa khusus yang sederhana atau bercabang dan menyangga sel-sel pembentuk konidium yang menghasilkan konidium
Konidium (conidium) : Spora yang terbentuk secara tidak kawin, biasanya terbuka dan tidak mudah luruh
Konjugasi (conjugation) : 1. Persatuan atau kopulasi antara dua isogamet; 2. Proses reproduksi secara kawin yang terjadi pada Ciliata
Kontaminasi (contamination) : Kejadian atau proses masuknya atau terikutnya unsur-unsur lain yang tidak dikehendaki (karena merugikan) ke dalam objek yang diperhatikan, misalnya masuknya jamur/kapang ke dalam kultur jaringan anggrek
Kopal (copal) : Dammar keras yang dihasilkan oleh banyak tumbuhan tropis dan dalam bentuk fosil
Kopulasi (copulation) : Penyatuan unsur-unsur kelamin
Kornea (cornea) : Bagian depan selaput bola mata, transparan, berfungsi untuk melakukan cahaya
Korteks (cortex) : Lapisan jaringan parenkima pada batang dan akar tumbuhan dikotil (berkeping dua), terletak antara jaringan pembuluh dan epidermis; lapisan luar pada organ-organ tertentu pada mamalia, misalnya korteks ginjal, korteks otak
Kortikoid (corticoid) : Hormon-hormon steroid yang disekresi oleh korteks kelenjar adrenal
Kotiledon (cotyledon) : Keping biji yang strukturnya sangat sederhana dibandingkan dengan daun yang terbentuk kemudian; biasanya kekurangan klorofil; memegang peranan penting dalam perkembangan/ pertumbuhan biji menjadi semai (sebagai sumber bahan makanan)
Kraniologi (craniology) : Ilmu yang mempelajari seluk-beluk tengkorak, terutama mengenai keanekaragaman bentuk, ukuran, dan perbandingannya; tiap ras manusia biasanya mempunyai ciri khusus pada tengkoraknya
Kraniometri (craniometry) : Pengetahuan tentang cara-cara pengukuran tengkorak; ukuran dan proporsi tengkorak dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, dan ras seseorang
Kretin (cretin) : Seseorang yang menderita kekerdilan dan lemah otak sebagai kekurangan iodin pada waktu dalam kandungan
Kriofit (cryophyte) : Tumbuhan yang telah menyesuaikan diri hidup di daerah yang tertutup lapisan es atau salju; di antara tumbuhan yang mempunyai sifat demikian adalah jenis-jenis lumut dan jamur
Kriptofit (cryptophytes) : Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora; tidak menghasilkan bunga, buah, atau biji, misalnya paku, lumut, ganggang, dan jamur
Kriptokotil (cryptocotylar; hypogeous) : Sifat semai yang kotiledonnya tetap berada di dalam tanah (tidak muncul di atas tanah) ketika biji berkecambah dan tumbuh
Krista (crista) : Lipatan lapisan membran dalam pada mitokondria
Kromatid (chromatid) : Belahan kromosom yang dihasilkan dalam proses pergandaan kromosom, yang masih saling bergandengan pada tahap mula pembelahan mitosis, kemudian berpisah pada tahap berikutnya menjadi dua kromosom kembar
Kromatin (chromatin) : Bagian nukleus hewan atau tumbuhan yang mudah sekali menyerap zat pewarna
Kromatofor (chromatophore) : [Botani] Kromoplas; [Zoologi] Sel berisi butir-butir pigmen dalam sitoplasmanya; pada vertebrata butir-butir pigmen ini selalu berubah-ubah posisi dalam sitoplasmanya yang menyebabkan kesan berubah-ubahnya warna tubuh binatang tadi; contoh: bengkarung
Kromoplastid (chromoplastid) : Plastid yang berisi pigmen, biasanya karotenoid, terdapat misalnya pada wortel atau tomat
Kromosom (chromosome) : Bagian inti sel yang berbentuk benang, yang ketika terjadi pembelahan sel berubah menjadi batang-batang pendek, tebal, berpasangan pada sel somatik (2n), tunggal pada sel gamet (1n); berfungsi sebagai pembawa faktor penentu keturunan (gen)
Kromosom-B (B-chromosome) : Kromosom berukuran lebih kecil daripada kromosom-kromosom yang lain dan merupakan kromosom ekstra dari jumlah yang sebenarnya
Kromosom-X (X-chromosome) : Salah satu dari bentuk kromosom yang membawa faktor kelamin pada hewan betina sebagai pasangan homolog (XX), sedangkan pada hewan jantan terdapat sebagai pasangan non-homolog (XY)
Kromosom-Y (Y-chromosome) : Salah satu dari dua bentuk kromosom yang membawa faktor kelamin, terdapat pada hewan jantan berpasangan dengan kromosom-X; tidak terdapat pada hewan betina
Kultivar (cultivar) : Varietas hasil budidaya manusia
Kuratif (curative) : Usaha atau daya menyembuhkan suatu penyakit
Kutikula (cuticle) : Lapisan semacam zat lemak yang tidak dapat dilewati air pada lapisan luar dinding sel-sel epidermis
Kutin (cutin) : Sekresi yang transparan, berlilin, yang melindungi permukaan luar daun pada beberapa jenis tumbuhan
Kutis (cutis) : 1. Lapisan kulit pada vertebrata, terdiri atas epidermis dan dermis; 2. Lapisan luar tubuh buah Basidiomycetes yang tersusun dari hifa-hifa yang rapat dan berjalan paralel dengan permukaan sehingga tubuh tadi tampak halus tak berbulu
Kutu daun (aphid) : Salah satu suku bangsa kepik (Hemiptera) yang menghasilkan cairan gula; cairan ini digunakan oleh semut sebagai sumber makanan; kutu daun mendapat perlindungan semut dan dapat dirangsang untuk mengeluarkan cairan gula dengan cara digelitik oleh antena semut