Hama (pest) : Dalam fitopatologi berarti binatang (umumnya serangga, burung, rodentia, dan sebagainya) yang mendatangkan kerusakan pada bagian-bagian tanaman atau menimbulkan pengurangan produksi pertanian
Haploid (haploid) : Keadaan dalam sel, jaringan atau stadium yang inti-inti selnya hanya mempunyai satu perangkat kromosom yang tidak berpasangan; jadi hanya ada satu perangkat/ setengah pasangan kromosom dalam satu inti sel
Hara (nutrient) : Zat yang diperlukan tumbuhan atau hewan untuk pertumbuhan pembentukan jaringan dan kegiatan hidup lainnya, diperoleh dari bahan makanan mineral; contoh: protein, kabohidrat, vitamin, mineral
Hati (liver) : Organ kelenjar yang terdapat di dalam rongga perut/ bagian anterior abdomen vertebrata; hati mempunyai beberapa fungsi: (1) mensekresi empedu, (2) metabolisme, dan (3) penyimpanan glikogen
Haustorium (haustorium) : 1. Alat serap zat hara pada jamur parasit yang bentuk dan sasarannya bermacam-macam; dibentuk secara interseluler oleh interaksi antara cabang hifa dan sel hidup inangnya, yang oleh jamurnya ditembus tanpa dimatikan; 2. Akar yang tumbuh menembus pepagan pohon inangnya dan berfungsi untuk menyerap air dan makanan dari tumbuhan inangnya; akar isap; contoh: akar benalu-benaluan (Loranthaceae)
Heksakan (hexacanth) : Embrio cacing pita yang mempunyai enam kait di dalamnya
Heksosa (hexose) : Karbohidrat yang berupa rantai dengan enam atom karbon, misalnya glukosa dan fruktosa; karbohidrat ini dikelompokkan sebagai aldoheksosa, bergantung kepada adanya sifat aldehida atau keton
Heliofit (heliophyte) : Tanaman yang tumbuh dengan subur pada tempat yang mendapat sinar matahari; lawannya skiafit, tanaman teduh
Heliofobi (heliophobic) : Sifat makhluk hidup yang selalu berusaha menjauhi sinar matahari
Heliotaksis (heliotaxis) : Reaksi yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap rangsangan yang berasal dari sinar matahari
Heliotropisme (heliotropism) : Peristiwa membengkoknya batang, tangkai daun, atau gagang bunga kearah cahaya matahari; contoh: bunga matahari berpaling ke arah matahari
Helmintologi (helminthology) : Ilmu yang mempelajari seluk-beluk kehidupan cacing parasit, yang pada umumnya berupa cacing helmintes
Hemasit (hemacyte) : Benda darah atau yang berkaitan dengan darah
Hematoblas (hematoblast) : Sel yang akan berkembang menjadi sel darah merah; trombosit
Hemiselulosa (hemicelluloses) : Polisakarida yang berantai panjang yang terbentuk dari beberapa macam monosakarida (arabinosa, xilosa, manosa, atau galaktosa), merupakan bagian dari dinding sel pada tumbuhan terutama pada jaringan yang mengandung lignin; juga banyak terdapat pada gom dan lendir berbagai tumbuhan
Hemofagus (hemophagous) : Sifat makhluk hidup yang suka makan/ mengisap darah
Hemophilia (hemophilia) : Keadaan yang timbul bila darah sukar membeku kalau terluka; merupakan penyakit keturunan pada manusia dan hanya pada laki-laki
Hemoglobin (hemoglobin) : Pigmen protein yang mengandung zat besi, terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) dan berfungsi (terutama) dalam pengangkutan oksigen dari paru-paru ke semua sel jaringan tubuh
Herbarium (herbarium) : Sekumpulan contoh tumbuhan yang diawetkan dengan cara dikeringkan; herbarium yang baik dan berguna adalah yang diberi nama, disimpan, dan diatur berdasarkan sistem klasifikasi
Herbivora (herbivore) : Hewan pemakan tumbuh-tumbuhan; istilah ini biasanya dipakai untuk binatang golongan tinggi atau vertebrata; untuk kelompok lain atau binatang pada umumnya digunakan istilah fotofagus; contoh: sapi, kambing, biri-biri
Hermafrodit (hermaphrodite) : Keadaan individu hewan yang memiliki kedua macam organ reproduksi, yaitu jantan dan betina; pada tumbuhan tingkat tinggi istilah ini berlaku apabila satu kuntum bunga memiliki benang sari dan putik; contoh: bekicot, kembang sepatu
Hermafroditisme (hermaphroditism) : Keadaan dimilikinya sifat hermafrodit oleh suatu individu atau takson
Heterofit (heterophyte) : Tumbuhan tingkat rendah yang tidak mempunyai klorofil, yang hidupnya menumpang secara parasit pada tumbuhan hidup lainnya atau secara saprofit pada tumbuhan atau hewan mati
Heterogamet (heterogamete) : Satu di antara dua gamet yang berlainan kelamin dan dapat dibedakan satu sama lain
Heterogami (heterogamy) : 1. Perkawinan antara dua gamet yang berbeda; 2. Dalam zoology: pergantian dua cara reproduksi seksual pada generasi berturut-turut, misalnya parthenogenesis atau singami pada kutu daun atau Aphid
Heterogen (heterogenous) : Keadaan suatu kumpulan seperti jaringan, komunitas atau kelompok lainnya yang unsur-unsurnya tidak sama atau tidak seragam
Heterostili (heterostyly) : Sifat bunga yang panjang putik dan tangkai putiknya berbeda-beda di antara individu jenis tumbuhan yang sama
Heterotalus (heterothallus) : Sifat miselium suatu koloni yang tidak mampu melakukan perkawinan tanpa adanya miselium koloni lain
Heterotrofik (heterotrophic) : Ketergantungan hidup kepada makhluk lain karena memerlukan senyawa organik sebagai sumber utama energinya; hampir semua jamur dan bakteri boleh dikatakan bersifat heterotrofik
Heterozigot (heterozygote) : Zigot atau individu yang terbentuk dari gamet-gamet yang tidak sama atau yang mengandung gen-gen yang tidak sama; dalam genetika contohnya dapat diartikan sebagai Aa
Hibernasi (hibernation) : Keadaan istirahat total pada binatang di musim dingin; dalam keadaan ini semua proses metabolisme di dalam tubuh sangat minimum sehingga tidak terjadi banyak pembakaran yang membutuhkan energi; oleh karena itu, binatang yang sedang mengalaminya pada umumnya tidak memerlukan makanan
Hybrid antarjenis (interspecific hybrid) : Individu atau kelompok individu tumbuhan atau hewan yang merupakan hasil perkawinan silang antara individu yang berbeda jenisnya
Hybrid antarmarga (intergeneric hybrid) : Individu atau kelompok individu tumbuhan atau hewan yang merupakan hasil perkawinan silang antara individu yang berbeda marganya
Hidatoda (hydathode) : Bentukan seperti kelenjar yang terutama terdapat pada daun dan yang mengeluarkan cairan berupa air
Hidrofili (hydrophilous) : Sifat tumbuh-tumbuhan yang menyesuaikan diri untuk diserbukkan oleh air
Hidrofit (hydrophyte) : Tumbuhan yang telah menyesuaikan cara hidupnya dengan lingkungan yang berair ; contoh: pohon bakau
Hidrokarbon (hydrocarbon) : Setiap senyawa kimia yang hanya mengandung atom-atom hidrogen dan karbon saja, misalnya karoten
Hidrokori (hydrochory) : Proses penyebaran biji yang terjadi karena air atau dengan bantuan air (aliran air atau tekanan air hujan); contoh: biji bakau, kelapa, disebarkan oleh arus air (air sungai atau air laut)
Hidrolisis (hydrolysis) : Penguraian kimiawi suatu senyawa menjadi senyawa lain dengan mengikat unsur-unsur air
Hidroponik (hydroponics) : Ilmu tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah; biasanya dikerjakan dalam ruangan kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara
Hidrotropisme (hydrotropism) : Gerakan tumbuhan atau bagiannya menuju pengaruh/ rangsangan air atau kelembaban
Hifa (hypha) : Deretan atau rantai sel yang membentuk rangkaian berupa benang; hifa merupakan kesatuan dasar penyusun talus atau tubuh jamur
Hifa generatif (generative hypha) : Hifa utama tubuh buah jamur Basidiomycetes, berfungsi sebagai pembentuk tipe hifa lainnya (hifa pengikat dan hifa kerangka); umumnya berdinding tipis, berprotoplasma hidup, bercabang, bersekat dengan atau tanpa hubungan ketam, kadang-kadang menjadi menggelembung
Hifa pembentuk askus (ascogenous hypha) : Hifa khusus yang keluar dari askogonium yang sudah dibuahi dan kemudian akan membentuk askus
Hilum (hilum) : 1. Bagian kulit biji yang menempel atau berhubungan dengan gagang biji (tanda bekas menempelnya biji pada gagang biji); 2. Bagian butir tepung, merupakan pusat lapisan-lapisan tepung yang tersusun melingkar; 3. Cekungan pada organ, seperti paru-paru, ginjal, dan limpa, tempat pembuluh-pembuluh darah dan saraf masuk atau keluar
Hipantium (hypanthium) : Dasar bunga yang bentuknya cekung seperti mangkuk
Hiperparasit (hyperparasite) : Makhluk hidup yang menjadi parasit pada parasit lain
Hipersensitif (hypersensitive) : 1. Sifat inang berupa reaksi yang drastis terhadap serangan pathogen sehingga jaringan yang terinfeksi tadi tidak menjalar lebih lanjut; 2. Reaksi inang yang peka terhadap penyakit untuk menghindari kerusakan hebat akibat serangan penyakit itu
Hipertensi (hypertension) : Tekanan darah (denyut jantung) yang lebih tinggi dari normal karena penyempitan pembuluh darah atau gangguan lainnya
Hipobasidium (hypobasidium) : Bagian bawah perlengkapan-perlengkapan basidium pada Heterobasidiomycetidae
Hipoblas (hypoblast) : Penunjang atau suspensor yang terdapat pada embrio rumput-rumputan
Hypodermis (hypodermis) : Lapisan atau beberapa lapisan sel yang khas yang terdapat di bawah epidermis; bentuknya berbeda dengan jaringan-jaringan di bawahnya; pada daun tumbuhan pinus, lapisan ini mengeras dan membentuk lapisan penguat
Hipofisis (hypophysis) : Sel teratas suspensor pada embrio Angiospermae yang nantinya akan menghasilkan bagian akar dan tudung akar
Hipogeal (hypogeal) : Sifat tumbuh di bawah permukaan tanah
Hipogin (hypogynous) : Keadaan bila hiasan bunga dan benang sari tertanam di bawah bakal buah
Hipokotil (hypocotyl) : Bagian bakal batang pada kecambah (tumbuhan anakan) di bawah kotiledon
Hipoteka (hypotheca) : Cangkang diatom yang terletak di bawah/ dalam
Histogenesis (histogenesis) : Proses asal atau cara terbentuknya jaringan
Histologi (histology) : Ilmu tentang susunan jaringan binatang atau tumbuhan
Holobentik (holobenthic) : Sifat makhluk untuk hidup di dasar laut pada kedalaman tertentu sepanjang hidupnya
Holoblastik (holoblastic) : 1. Pada zigot hewan, zigot yang mengalami pembelahan; terjadi pada telur yang mengandung sedikit atau cukup kuning telur; 2. Sifat sel pembentuk kolidium yang dalam pembentukkannya melibatkan semua lapisan dinding luar dan dalamnya; holoblastik menghasilkan blastopora, simpodulospora, dan aleurospora
Holoepifit (holoepiphyte) : Epifit sejati; lawannya adalah hemiepifit atau setengah epifit
Holofit (holophyte) : Tumbuhan yang hidup dari makanan anorganik dan hasil fotosintesis; lawannya heterofit; contoh: ubi, nangka, jati, padi
Holofitik (holophytic) : Kemampuan makhluk membentuk senyawa organik dari unsur-unsur mineral secara fotosintesis seperti tumbuhan tinggi; lawannya holozoik
Holotipe (holotype) : Spesimen atau unsur lain yang dipakai oleh seorang pembuat tata nama suatu tumbuhan atau hewan baru
Holozoik (holozoic) : Sifat makhluk yang mengambil makanan dari lingkungannya dalam bentuk padat; lawannya holofitik
Homeostasis (homeostasis) : Pemeliharaan keseimbangan antara keadaan dalam tubuh dan keadaan sekeliling
Homogen (homogeneous) : Keadaan suatu kumpulan, misalnya jaringan atau larutan yang keadaan unsur-unsur penyusunnya serba sama
Homogeni (homogeny) : lihat homologi
Homogenitas (homogeneity) : Keadaan atau kualitas substansi, larutan, populasi, atau yang lain yang homogen
Homogoni (homogony) : Sifat bunga yang benang sari dan putiknya sama
Homologi (homology) : Sama asal-usulnya sehingga menunjukkan adanya hubungan kekerabatan sekalipun bentuk, susunan, atau fungsi mungkin berlainan; organ sejenis hewan dikatakan homologi dengan organ jenis hewan lainnya jika kedua organ tadi memiliki kesamaan dalam struktur dan/atau posisi satu sama lain, misalnya sayap kelelawar dan kaki anjing
Homonim (homonym) : Nama suatu takson hewan atau tumbuhan yang ditolak karena nama tersebut telah digunakan untuk nama takson lain yang setingkat
Homostili (homostyly) : Keadaan bila semua bunga pada jenis tumbuhan tertentu mempunyai putik dan benang sari yang sama panjangnya
Homotalus (homothallus) : Sifat miselium suatu koloni yang mampu melakukan perkawinan; fungsi kelamin yang berlawanan dilakukan oleh sel-sel yang berlainan pada satu miselium; lihat heterotalus
Homozigot (homozygote) : Zigot atau individu yang terbentuk dari gamet-gamet yang sama atau homolog yang mengandung gen-gen yang sama
Hormogonium (hormogonium) : Bagian tangkai gagang yang nantinya dapat melepaskan diri dan bertindak sebagai alat perkembangbiakan
Hormon (hormone) : Senyawa organik yang khas, dihasilkan oleh organ tertentu tumbuhan atau hewan, kemudian dikirim ke bagian tubuh lain untuk membantu mengatur proses kehidupan sehingga terlihat pengaruhnya secara efektif ke seluruh tubuh; pada tumbuhan disebut auksin atau fitohormon
Hormon luka (wound hormone) : Hormon yang merangsang terbentuknya jaringan baru dari bagian tepi luka yang kemudian menutupi luka
Hormon tumbuh (growth hormone) : Hormon yang memacu pertumbuhan; pada tumbuhan, misalnya auksin yang memacu pertumbuhan pucuk; pada manusia, misalnya hormon kelenjar hipofisis yang memacu pertumbuhan tulang dan otot
Hortikultura (horticulture) : Seluk-beluk kegiatan atau seni bercocok tanam sayur-sayuran, buah-buahan, atau tanaman hias
Humus (humus) : Bahan organik, terutama yang berasal dari daun dan bagian-bagian tumbuhan lainnya, yang menjadi hancur sesudah mengalami proses pelapukan di atas permukaan tanah, berwarna hitam, banyak mengandung unsur hara yang diperlukan tumbuhan
Hutan bakau (mangrove forest) : Hutan di daerah dekat pantai yang dipengaruhi air payau; hutan ini biasanya dihuni oleh jenis-jenis bakau (Rhizophora sp), api-api (Avicennia sp), dan pedada (Sonneratia sp)
Hutan basah tropis (tropical rain forest) : Hutan daerah dataran rendah tropis yang beriklim basah (banyak hujan), kaya akan tumbuh-tumbuhan yang ditumbuhi liana besar-besaran dan epifit; hutan semacam ini selalu hijau sepanjang tahun dan tidak dipengaruhi musim
Hutan kerangas (heath forest) : Tipe hutan tropis yang umumnya terdapat di Kalimantan yang setelah ditebang atau dibakar tidak dapat ditanami padi karena mempunyai tanah podsol dengan pH 3-4 dan kandungan hara rendah
Hutan monsun (monsoon forest) : Formasi tropis subtropik yang pohon-pohonnya mengalami gugur daun secara musiman karena pengaruh musim (misalnya kekeringan)
Hutan perawan (virgin forest) : Hutan asli; hutan yang belum pernah dibuka (ditebang)
-hutan
Kehutanan (forestry) : Cabang ilmu yang berhubungan dengan pengembangan, pembinaan, pengelolaan, dan seluk-beluk hutan
________________________________________________________
sumber : Kamus Biologi Untuk Pelajar, (Depdikbud)