Home » , » Kelas Ganggang biru / ganggang belah (Chyanophyceae/ Scizophyceae)

Kelas Ganggang biru / ganggang belah (Chyanophyceae/ Scizophyceae)

Written By profitgoonline on Jumat, 17 Mei 2013 | 09.08



b.  Kelas  Ganggang biru / ganggang belah (Chyanophyceae/ 
Scizophyceae)
1. Apakah ganggang hijau biru itu?
Ganggang hijau biru termasuk kedalam
monera, karena struktur selnya sama dengan
struktur sel bakteri, yaitu bersifat prokariotik.
Ganggang hijau biru berukuran mikroskopis,
keberadaanya  tersebar luas danbanyak
ditemukan di perairan tanah yang lembab,
permukaan dinding tembok, pot, batu karang yang lembab. Bahkan
ditemukan pula di tempat yang kurang menguntungkan lingkungannya.
Beberapa jenis dijumpai pada sumber air panas seperti mata air panas Yellow
Stone Park di Amerika.  Ganggang Biru  dikatakan sebagai salah satu  vegetasi
perintis  karena  mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C
(sumber air panas).

2. Ciri –ciri dan sifat ganggang hijau biru
  Tumbuhan bersel satu, berbentuk benang (filamen) dan hidup berkoloni
  Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin
dan fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru)
  Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan  selulosa, kadang-kadang berlendir
  Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)
  Pada umumnya tidak bergerak (gerakan merayap atau meluncur pada
alas yang basah)
  Tidak mempunyai bulu cambuk (gerakan adanya kontraksi tubuh dan
pembentukan lendir)
  Perkembangbiakan vegetatif (membelah)
  Contoh:
a. Bentuk unisel (satu sel), contoh : Chroococcus, Gloeocapsa
b. Bentuk koloni, contoh : Polycystis.

c. Bentuk filamen, contoh : Oscilatoria, Nostoc, Anabaena, Rivularia.

3. Klasifikasi Kelas Chyanophyceaedibagi menjadi3 ordo, yaitu :
a. ordo : Croococcales,
ciri –ciri :
  Berbentuk tunggal tanpa spora
  Memiliki warna biru kehijauan
  Membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok
  Terbagi dalam famili Chroococcaceae,
   Contoh :  Chroococcus turgidius,  Ganggang ini biasanya hidup di dasar
kolam yang tenang, tembok yang basah atau cadas. Biasanya sel-sel
yang muda tetap bersatu karena ada selubung yang mengikatnya.
Pembiakan secara vegetatif, dengan membelah diri. Setelah
pembelahan, sel-sel tetap bergandengan sehingga membentuk koloni.
  Gleocaspa sanguinea,  Ganggang ini hidup pada batu-batuan dan
kadang-kadang dijumpai endofit (di dalam tubuh makhluk hidup), atau
epifit pada tumbuhan lain. Koloni berbentuk benang yang dapat putus
menjadi  hormogonium. Hormogonium dapat tumbuh menjadi koloni
baru.
b. ordo : Chamaesiphonales
ciri –ciri :
  Berseltunggal atau koloni berbentuk benang dan mempunyai spora
  Apabila lingkungan tidak sesuai maka membentuk sel-sel awetan
dengan menambah zat makanan cadangan serta mempertebal dinding
sel
  Terdapat famili :  Chamaesiphonaceae,  contoh :  Chamaesiphon
confervicolus
c. ordo : Hormogonales
ciri –ciri :
  Sel  merupakan koloniyang berbentuk
benang(filamen)
  Mempunyai percabangan semu dan jarang mempunyai percabangan sejati
  Benang-benang selalau dapat hormogonium
  Terbagi dalam tiga famili, yaitu:
1.  Oscillatoriaceaedan didalamnya terbagi lagi menjadi genus :  Oscillatoria.
Ciri –ciri Oscillatoriayaitu : sel berbentuk bulat dan membentuk koloni yang
berlendir, hidup dalam air atau diatas tanah yang basah. Contoh :
Oscillatorialimosa, Oscillatoriaprinceps.
2.  Rivulariaceae, terbagi dalam genus :  Rivularia. Ciri –cirinya : kolonitampak
adanya polaritas. Contoh : Rivularia bullata, Rivularia haematites
3.  Nostacaceae, terbagi dalam genus :
a)  Nostoc  , dapat menambat N di udara dan bersimbiosis dengan
fungi membentuk  Lichenes.  Contoh :  Nostoc commune, N.
shepaeroides
b)  Anabaena, menambat  N di udara dan bersimbiosis dengan
tumbuhan lain. Contoh :  A. cycadeae  (bersimbiosis dengan pakis
haji dan dalam akar-akarnya yang disebut dengan akar bunga
karang),  A. azollae  (bersimbiosis dengan paku air/A. pinata  yang
hidup di sawah atau rawa.

4. Cara Perkembangbiakan Ganggang Hijau Biru 
1. Pembelahan sel
Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau
tetap bergabung membentuk koloni Misal:
Gloeocapsa.
Gambar :
Gloeocapsa
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh
tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru.
Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada
filamen yang panjang, bila salah satu selnya mati, maka
sel mati itu membagi filamen menjadi dua bagian atau
lebih. Masing-masing bagian disebut Hormogonium.

3. Spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang
sebenarnya merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan tebalkarena
penimbunan zat makanan.
Contoh: Chamaesiphon comfervicolus.

5. Peranan/Manfaat
a)  Sebagai vegetasi perintis  hal ini karena ganggang tersebut
mampu/dapat mengawali kehidupan sebelum organisme lainnya dapat
hidup di suatu tempat.
b)  Sejumlah ganggang hijau biru berfilamen (bentuk benang) dapat
mengikat nitrogen (N2) bebas dari atmosfer dan diubah menjadi
amoniak (NH3). Hal ini dilakukan juga di dalam heterokista, sehingga
dapat berperan dalam proses menyuburkan tanah.
c)  Jenis ganggang yang bermanfaat antara lain :
  Nostoc: Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan
Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dan udara sehingga
dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk
pertumbuhan padi.
  Anabaena azollae: Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata(paku
air). Paku air mendapat keuntungan berupa amonia hasil fiksasi
nitrogen oleh Anabaena azollae.
  Spirullina: Ganggangini mengandung kadar protein yang tinggi,
sehingga dijadikan sumber makanan.





Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Materi Kuliah | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. BIOLOGI - All Rights Reserved
Published by BIOLOG-INDONESIA