(L.
Adaptare = menyesuaikan kepada, mecocokan diri) suatu proses penyesuaian diri organisme terhadapa lingkungannya mencakup tiga jenis, yaitu :
1. Adaptasi MorfologisSuatu jenis adaptasi yang menyangkut perubahan bentuk struktur tubuhnya disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Misalnya : ikan bergerak dengan sirip, karena alat gerak yang cocok untuk hidup diperairan adalah sirip, sedangkan hewan yang hidup didarat bergerak dengan kaki-kakinya. pada golongan tumbuhan yang hidup di rawa pantai, memiliki buah/biji yang sudah berakar sebelum jatuh kelumpur pantai agar dapat terus tumbuh dilingkungan tersebut, seperti golongan rhizopora (tumbuhan bakau).
|
Rhizopora mangle |
2. Adaptasi FisiologisSuatu jenis adaptasi menyangkut perubahan kerja faal organ tubuh disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. misalnya : golongan amphibia semasa larva yang hidup diair bernapas dengan insang, sedangkan setelah dewasa hidup didarat bernafas dengan paru-paru. paru-oaru mengandung atau terdiri dari jutaan gelembung udara (alveoli) guna menampung oksigen yang dihisap dari udara luar lewat saluran pernafasan. alveoli yang berselaput tipis ini mengandung kapiler darah sehingga memudahkan difusi oksigen kedalam kapiler darah, lalu oksigen diikat haemoglobin (Hb) darah adalah Hb + O2 ---> HbO2 untuk diangkut keseluruh jaringan yang hidup.
|
Eceng gondok |
Pada tanaman eceng gondok memiliki tangkai daun yang menggelembung berisi rongga udara untuk melancarkan penguapan disamping sebagai alat mengapung di air
3. Adaptasi Tingkah LakuSuatu jenis penyesuaian diri pada mahluk hidup yang ditunjukkan oleh perilakunya disebabkan oleh faktor lingkungan. contohnya perubahan warna tubuh bunglon terhadap warna lingkungan dimana ia berada; bunglon berwarna hijau jika berada di daun-daunan dan ia berwarna hitam keabu-abuan jika berada ditanah. contoh lainnya, lumba-lumba memiliki kebiasaan meloncat-loncat diatas permukaan air untuk menghirup udara, karena ia bernafas menggunakan paru-paru.
|
Lompatan Lumba-lumba |