Home » » Penurunan Populasi Amphibi

Penurunan Populasi Amphibi

Written By profitgoonline on Rabu, 18 Januari 2012 | 17.39


Pada tahun-tahun belakangan ini, ilmuwan dan konservasionis telah memperingatkan kita tentang penurunan populasi amphibi di dunia. Herpetologis yang pertama kali mengetahui bahwa populasi amphibi terus menurun selama penelitian mereka sejak tahun 1980an. Namun banyak ahli meragukan laporan ini mereka menganggap penurunan populasi amphibi sebagai kekuatiran yang berlebihan. (berdasarkan argument bahwa populasi amphibi bersifat fluktuatif, penurunan populasi bisa saja terjadi karena mekanisme variasi alamiah).
Rhinophrynus dorsalis ; Salah satu amphibi langka


Namun di tahun 1990, gejala yang timbul cukup signifikan bahkan melewati ambang batas normal fluktuasi populasi amphibi. Herpetologist dan konservasionis kembali menyuarakan kekwatiran mereka atas nasib amphibi. Didalam pesan peringatannya berbunyi : sekitar 5.918 spesies amphibi yang diketahui tinggal di bumi, 1.856 spesies diantaranya  dalam status bahaya dan terancam, berdasarkan daftar merah IUCN (Global Amphibian Assesment 2007). 


Amphibi berfungsi sebagai indicator sehatnya suatu habitat lingkungan. Kelembaban kulitnya dapat menyerap racun yang ada di habitatnya, memiliki pertahanan diri yang lemah sehingga dapat menjadi mangsa predator luar, selama masa hidupnya amphibi dapat berada dilingkungan perairan ataupun daratan dengan masa waktu yang bervariasi. Jika populasi amphibi menurun, itu menunjukkan bahwa kualitas dari habitat yang mereka tempati sangat buruk.


Ada banyak factor yang dapat menyebabkan penurunan populasi amphibi, perusakan habitat, polusi, perburuan baik untuk konsumsi atau tujuan lainnya. Perubahan iklim, timbulnya penyakit, dan peningkatan radiasi sinar UV-B (Karena penipisan lapisan ozon) adalah beberapa factor tambahan yang juga berkontribusi menyebabkan jatuhnya populasi amphibi.
Jadi untuk menjawab “mengapa terjadi penurunan populasi amphibi?” dibutuhkan jawaban yang tidak sederhana. Kepunahan beberapa spesies amphibi disebabkan oleh banyak faktor campuran yang juga bersifat kompleks. Diantaranya:

  • Spesies Asing – populasi amphibi di suatu tempat akan mengalami penurunan jika habitatnya dimasuki oleh spesies asing. Beberapa kemungkinan berikut ini akan terjadi dan berpengaruh terhadap populasi amphibi. Amphibi menjadi mangsa spesies asing, terjadi kompetisi dengan spesies asing baik dalam hal makanan ataupun habitat, atau akan terjadi persilangan antara spesies asing dengan amphibi asli habitat itu, sehingga keturunan campuran akan menggantikan spesies amphibi asli.
  • Ekploitasi berlebihan – di beberapa belahan bumi, amphibi ditangkap untuk diperjual belikan sebagai hewan peliharaan, dan sebagian lagi untuk dikonsumsi.
  • Perubahan dan kerusakan Habitat – perubahan dan kerusakan habitat akan berdampak buruk pada spesies asli habitat tersebut, tanpa terkecuali pada amphibi. Perubahan drainase air, struktur vegetasi, dan komposisi habitat dapat mempengaruhi kemampuan amphibi untuk bertahan dan melakukan reproduksi. Sebagai contoh, lingkungan rawa yang dirubah menjadi daerah perkebunan secara langsung akan merusak habitat amphibi yang membutuhkan lingkungan perairan untuk berkembangbiak dan mencari makan.
  • Perubahan Alam (Iklim, UV-B, dan perubahan atmosfir) – perubahan iklim global ternyata menghadirkan  permasalahan serius terhadap beberapa populasi amphibi. Peningkatan radiasi sinar UV-B yang disebabkan oleh menipisnya lapisan ozon ternyata berdampak pada beberapa spesies amphibi.
  • Infeksi Penyakit – Chytrid fungus dan irido virus adalah penyebab infeksi penyakit pada amphibi, jamur chytrid menyebabkan infeksi chytridiomycosis yang pertama kali ditemukan pada populasi amphibi di Australia, tapi juga ditemukan di amerika tengah dan amerika utara.
  • Racun dan Pestisida – penggunaan pestisida, herbisida dan bahan kimiawi sintetis lainya secara meluas turut andil juga dalam menurunya populasi beberapa spesies amphibi. Di tahun 2006, ilmuwan dari universitas California, Barkeley menemukan bahwa campuran pestisida menyebabkan kecacatan pada amphibi, menurunnya tingkat reproduksi, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan, dan meningkatkan kemungkinan terjangkit penyakit seperti bakteri meningitis.


Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Materi Kuliah | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. BIOLOGI - All Rights Reserved
Published by BIOLOG-INDONESIA