http://www.biography.com |
Di NYU Salk bekerja di bawah bimbingan Thomas Francsi, Jr., seorang biolog yang tengah mencari vaksin influenza. Keduanya bekerja sama dan berhasil menemukan vaksin yang digunakan oleh militer selama Perang Dunia II. Pada tahun 1942, Salk pergi menuju University of Michigan untuk menjalani research felloship dan dalam waktu singkat menempati posisi sebagai assistant professor of epidemilogy-ilmu yang mempelajari penyebab sekaligus pengendalian epidemi. Riset di bidang itu terus dilanjutkannya, dan mulai mengajar di University of Pittsburgh pada tahun 1947.
Ketika berada di Pittsburgh, Salk menjalin hubungan dan National Foundation for Infantile Paralysis (sekarang menjadi March of Dimes). Sejak peralihan abad, wabah polio semakin mengganas (di tahun 1952 saja tercatat 57.628 kasus). Salk memandang perlunya ditemukannya vaksin polio, dan memutuskan untuk melakukan riset guna menemukan vaksin penyakit tersebut selama delapan tahun kedepan. Kerja kerasnya pun membuahkan hasil. Pada tahun 1952, ia mengumumkan uji coba polio yang sudah "dimatikan" yang memiliki kemampuan memperkuat kekebalan manusia tanpa menimbulkan infeksi.
Ia pun menyuntikkan vaksin ini pada para sukarelawan, termasuk dirinya, istrinya, dan ketiga anak laki-lakinya. Tubuh setiap orang orang yang mendapatkan vaksin versi uji coba ini pun mulai memproduksi antibodi polio, dan tidak ada yang terserang penyakit yang bersangkutan. Pada tahun 1954, Salk mempublikasikan temuanya itu di Journal of the American Medical Association, dan melakukan vaksinasi pada sekitar dua juta anak sekolah, dan hasil yang diberikan memperlihatkan bahwa vaksin polio temuan Salk aman dan efektif.
Berita penemuan vaksin ini diumumkan pada bulan April 1955, dan Salk dipandang seorang pemberi mukjizat. Ia tidak memiliki hasrat untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari temuanya ini, tapi hanya berharap agar vaksin ini diproduksi luas dan berguna bagi banyak orang. Pada tahun 1953 ia mendirikan Salk Institute for Biological Studies di La Jolla. Salk mendapat dana hibah sebesar 20 juta USD dari National Science Foundation serta dukungan dana dari March of Dimes , beberapa institute serupa pun didirikannya. tapi tahun 1960, Walikota San Diego Charles Dail, yang menderita polio, memberi tawaran menggiurkan pada Salk dengan - ia menawari Salk lahan seluas 70 acre tepat di sebelah barat University of California di San Diego. Salk memutuskan bahwa ini adalah lokasi yang tepat . Ia meninggalkan posisinya di University of Pittsburgh pada tahun 1964 guna mendedikasikan sepenuhnya waktu yang dimilikinya pada institusinya serta studi atas aneka penyakit menular.
Beberapa tahun kemudian, sebuah vaksin yang dibuat dari virus polio "hidup" oleh Albert Sabin menjadi banyak digunakan karena dapat dimasukkan lewat mulut - vaksin temuan Salk harus disuntikkan. Tahun-tahun belakangan dilaporkan kasus polio baru di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh vaksin "hidup" yang pada mulanya ditujukan untuk memberantas penyakit itu. Vaksin Salk pun mulai menggantikan vaksin oral milikSabin di beberapa negara seperti Amerika Serikat, dimana virus polio berhasil ditumpas. Tahun-tahun terakhir kehidupan Salk dihabiskanya untuk menemukan vaksin melawan AIDS. 23 Juni 1995 Salk meninggal dalam usia 80 tahun. Hingga kematianya, ia menjabat sebagai direjtur Salk Intitute.
Source :
Solana, Farid . 2008. Temuan Penting Teknologi Kedokteran . Pustaka Pelajar :Yogyakarta.
Picture : google.com
Materi Fakta-fakta Tentang Buta Warna
Materi Sejarah Hemofilia "Penyakit Kerajaan"
Ketika berada di Pittsburgh, Salk menjalin hubungan dan National Foundation for Infantile Paralysis (sekarang menjadi March of Dimes). Sejak peralihan abad, wabah polio semakin mengganas (di tahun 1952 saja tercatat 57.628 kasus). Salk memandang perlunya ditemukannya vaksin polio, dan memutuskan untuk melakukan riset guna menemukan vaksin penyakit tersebut selama delapan tahun kedepan. Kerja kerasnya pun membuahkan hasil. Pada tahun 1952, ia mengumumkan uji coba polio yang sudah "dimatikan" yang memiliki kemampuan memperkuat kekebalan manusia tanpa menimbulkan infeksi.
Ia pun menyuntikkan vaksin ini pada para sukarelawan, termasuk dirinya, istrinya, dan ketiga anak laki-lakinya. Tubuh setiap orang orang yang mendapatkan vaksin versi uji coba ini pun mulai memproduksi antibodi polio, dan tidak ada yang terserang penyakit yang bersangkutan. Pada tahun 1954, Salk mempublikasikan temuanya itu di Journal of the American Medical Association, dan melakukan vaksinasi pada sekitar dua juta anak sekolah, dan hasil yang diberikan memperlihatkan bahwa vaksin polio temuan Salk aman dan efektif.
Berita penemuan vaksin ini diumumkan pada bulan April 1955, dan Salk dipandang seorang pemberi mukjizat. Ia tidak memiliki hasrat untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari temuanya ini, tapi hanya berharap agar vaksin ini diproduksi luas dan berguna bagi banyak orang. Pada tahun 1953 ia mendirikan Salk Institute for Biological Studies di La Jolla. Salk mendapat dana hibah sebesar 20 juta USD dari National Science Foundation serta dukungan dana dari March of Dimes , beberapa institute serupa pun didirikannya. tapi tahun 1960, Walikota San Diego Charles Dail, yang menderita polio, memberi tawaran menggiurkan pada Salk dengan - ia menawari Salk lahan seluas 70 acre tepat di sebelah barat University of California di San Diego. Salk memutuskan bahwa ini adalah lokasi yang tepat . Ia meninggalkan posisinya di University of Pittsburgh pada tahun 1964 guna mendedikasikan sepenuhnya waktu yang dimilikinya pada institusinya serta studi atas aneka penyakit menular.
Beberapa tahun kemudian, sebuah vaksin yang dibuat dari virus polio "hidup" oleh Albert Sabin menjadi banyak digunakan karena dapat dimasukkan lewat mulut - vaksin temuan Salk harus disuntikkan. Tahun-tahun belakangan dilaporkan kasus polio baru di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh vaksin "hidup" yang pada mulanya ditujukan untuk memberantas penyakit itu. Vaksin Salk pun mulai menggantikan vaksin oral milikSabin di beberapa negara seperti Amerika Serikat, dimana virus polio berhasil ditumpas. Tahun-tahun terakhir kehidupan Salk dihabiskanya untuk menemukan vaksin melawan AIDS. 23 Juni 1995 Salk meninggal dalam usia 80 tahun. Hingga kematianya, ia menjabat sebagai direjtur Salk Intitute.
Source :
Solana, Farid . 2008. Temuan Penting Teknologi Kedokteran . Pustaka Pelajar :Yogyakarta.
Picture : google.com
Materi Fakta-fakta Tentang Buta Warna
Materi Sejarah Hemofilia "Penyakit Kerajaan"