Home » , » Penemuan Jantung Buatan

Penemuan Jantung Buatan

Written By profitgoonline on Kamis, 29 Agustus 2013 | 08.15

Penemuan Jantung Buatan - Robert Jarvik

       Robert Koffler Jarvik, penemu jantung buatan pertama yang dapat dicangkokkan secara permanen, lahir di Michigan pada 11 mei 1946. Sejak kecil ia sudah memperlihatkan bakatnya di bidang teknik dengan menemukan beberapa alat yang memiliki nilai guna, seperti sebuah surgical stapler dan alat-alat medis lainya. Semua ini terjadi saat ia masih remaja. 

Robert Jarvik
Robert Jarvik
       Di tahun 1964Jarvik menjadi mahasiswa university of Utah. Ayahnya jatuh sakit karena penyakit jantung, dan harus menjalani operasi bedah jantung. Jarvik menjadi mengerti bahwa kebanyakan pasien gagal jantung harus menjalani transplantasi jantung. Namun, dalam beberapa kasus, penyakit jantung yang ada begitu menghawatirkan sehingga bisa jadi si penderita meninggal tanpa sempat mendapat donor jantung. Dalam upaya membantu pasien semacam ini, para ilmuwan medis mulai mengembangkan alat-alat elektronik seperti defibrilator, pacu jantung, dan model jantung buatan.

      Sejak saat itu Jarvik menjadi sangat tertarik dengan dunia kedokteran, dan mulai terpikir untuk merancang jantung buatan yang dapat membantu orang seperti ayahnya.Ia memutuskan untuk kuliah di jurusan kedokteran. Ia lulus dengan gelar M.D. di tahun 1976 dari University of Utah.

        Di pertengahan 1970-an, beberapa rancanganjantung buatan mulai bermunculan. Pada pertengahan 1950-an, dr.Paul Winchell mematenkan jantung buatan. Sementara itu, pada tahun 1957, sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Willem Kolff -seorang dokter Belanda- menguji modeljantung buatan mereka di hewan guna mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul kelak bila dipasang pada manusia. Model lain juga ditawarkan oleh Texas Heart Institute's Denton Cooley di tahun 1969 -model ini memungkinkan seorang pasien hidup sekitar lebih dari 60 jam. Para dokter dan ilmuwan mulai memikirkan bagaimana membuat jantung buatan yang permanendan dapat dipasang pada manusia.

          Nah, di tahun 1982 Jarvik berhasil merancang jantung buatan yang semacam ini. Ia menamakan model jantung buatannya ini Jarvik-7. Temuannya itu terbuat dari poliester dacron , plastik, dan aluminium. jarvik-7 memiliki sitem daya internal yang mengatur pompa via sebuah sistem saluran udara terkompresi yang masuk ke jantung lewat dada. selang udara itu terhubungkan dengan ruang atau chamber. Sitem daya Jarvik-7 menggerakkan pompa, yang memompakan darah keseluruh bagian tubuh pasien. Jarvik dan timnya menguji alat ini pada sapi dan hewan-hewan lainya, memastikan bahwa jantung ini dapat berdetak paling sedikit 100.000 kali/hari. Tak lama kemudian, jantung buatan ini siap di ujicobakan pada manusia.

      Pasien uji coba pertama adalah seorang dokter gigi asal Seattle , Bearney Clark. Uji coba yang dilakukan pada tahun 1982 ini berhasil membuat Barney hidup selama 112 hari setelah Jarvik-7 terpasang dalam rongga dadanya. Pemasangan alat ini memakan waktu 7,5 jam. William De Vries, seorang ahli bedah dari University of Utah, melakukan operasi ini. barney, yang karena berbagai alasan medis tidak pernah menjadi kandidat transplantasi jantung, tidak pernah boleh keluar dari rumah sakit. Sistem ini ternyata rentan terhadap infeksi sehingga Barney dan para pengguna Jarvik-7 berikutnya menjadi sakit. Para pasien ternyata harus menggunakan pengencer darah guna menghindari penyumbatan aliran darah dan stroke. Barney meninggal karena komplikasi organ-organ, tapi Jarvik-7 tetap berdetak ketika ia meninggal.
         Setelah di uji pada Barney, Jarvik-7 pun berkali-kali dipasangkan pada manusia. Rekor hidup terlama setelah menggunakan Jarvik-7 dipegang oleh William Schroeder. Schroeder menjalani cangkok jarvik-7 pada tahun 1985 dan tetap hidup 18 bulan kemudian meskipun ia menderita penyakit stroke, pendarahan, dan infeksi menjelang hari-hari terakhirnya.

       Hingga menjelang akhir 1980-an, sekitar 70 buah Jarvik-7 dipasang pada para pasien yang tengah menunggu cangkok jantung. Sejak itu, pengembangan jantung buatan yang lebih baiklagi terus berlanjut. Pada hari ini, alat-alat semacam ini yang dibuat oleh perusahaan seperti Thoratec, medquest, Baxter Novacor, Abiomed, dan lainya berhasil menyelamatkan nyawa ribuan penderita penyakit jantung. Para ilmuwan terus berupaya merancang jantung buatan yang lebih permanen lagi. Sementara itu, Jarvik kini tengah menggarap Jarvik 2000, sebuah pompa jantung seukuran jempol tangan.

Source :
Solana, Farid . 2008. Temuan Penting Teknologi Kedokteran . Pustaka Pelajar :Yogyakarta.
Picture : google.com


Share this article :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Materi Kuliah | Fanspage Facebook | Twitter
Copyright © 2013. BIOLOGI - All Rights Reserved
Published by BIOLOG-INDONESIA