Bakso berasal dari seni kuliner Tionghoa di awal abad ke 17, dalam bahasa hokkian Bak = Babi dan So = Makanan, jadi awalnya bakso di artikan sebagai makanan dari daging babi. Karena masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam bakso yang di olah dari daging babi di ganti menjadi daging sapi, ayam atau ikan jadi jangan takut makan bakso ya.
Gak semuanya lo menyebut makanan ini sebagai bakso, di Surabaya orang-orang menyebutnya Bakwan yaitu Bak = daging sedangkan Wan = bundar jadi daging bundar. Semakin lama bakso semakin populer dan dapat ditemukan diseluruh pelosok Indonesia, penjualnya mulai dari pedagang kaki lima sampai restoran besar, hebat ya.
Sumber : kovoid.
Pada akhir Dinasti Ming (awal abad ke-17) di Fuzhou, ada seorang pria bernama Meng Bo, tinggal di sebuah desa kecil. Dia berkepribadian baik dan berbakti kepada orang tuanya. Bakti Meng Bo pada ibunya sangat diketahui oleh para tetangga. Suatu hari, ibunya yang sudah mulai tua sudah tidak dapat makan daging lagi, karena giginya sudah mulai tidak bisa makan sesuatu yang agak keras. Ini sedikit mengecewakan karena dia suka sekali makan daging.
Meng Bo ingin membantu ibunya agar bisa mengonsumsi daging lezat lagi. Sepanjang malam duduk, memikirkan bagaimana mengolah daging yang bisa dimakan oleh ibunya. Hingga suatu hari, ia melihat tetangganya menumbuk beras ketan untuk dijadikan kue mochi. Melihat hal itu, timbul idenya. Meng Bo langsung pergi ke dapur dan mengolah daging dengan cara yang digunakan tetangganya dalam membuat kue mochi. Setelah daging empuk, Meng Bo membentuknya menjadi bulatan-bulatan kecil sehingga ibunya dapat memakannya dengan mudah. Kemudian ia merebus adonan itu, tercium aroma daging yang lezat.
Meng Bo menyajikan bakso itu kepada ibunya. Sang ibu merasa gembira karena tidak hanya baksonya yang lezat, tapi juga mudah untuk dimakan. Meng Bo sangat senang melihat ibunya dapat makan daging lagi.
Kisah berbaktinya Meng Bo pada ibunya beserta resep baksonya, cepat menyebar ke seluruh kota Fuzhou. Penduduk berdatangan untuk belajar membuat bakso lezat pada Meng Bo.
Sumber: The Epoch Time Edisi 175